Warga Kertasari Alih Profesi demi Revitalisasi Sungai Citarum
"Dana tidak berbentuk hibah, bisa juga untuk modal sapi. Satu orang petani bisa hidup layak minimal dengan lima ekor sapi," ujarnya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk merevitalisasi Sungai Citarum, berakibat beberapa warga terpaksa alih profesi.
Sebelumnya banyak warga yang menanam sayur, tetapi karena tidak berdampak baik untuk penghijauan, maka terpaksa banyak lahan pertanian tersebut dihijaukan.
"Ada warga yang alih profesi, yang dulu tanam sayur sekarang peternak," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Barat, Anang Sudarna, ketika ditemui di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2018).
Anang Sudarna mengatakan Pemprov Jabar juga memberi bantuan pada petani yang akan alih profesi.
Pemprov Jabar, kata Anang Sudarna, pernah memberi bantuan sekira 5 ekor sapi.
Baca: Curahan Pilu Novi, Rumahnya Ambruk oleh Hujan Padahal Sebentar Lagi Mau Diperbaiki
"Dana tidak berbentuk hibah, bisa juga untuk modal sapi. Satu orang petani bisa hidup layak minimal dengan lima ekor sapi," ujarnya.
Selain alih profesi, ada pula yang masih menjadi petani.
Mereka mengalihkan komoditi pertaniannya.
Tanaman yang dipilih pun tanaman yang baik untuk konservasi semisal kopi.
"Tanaman bawah diprioritaskan yaitu kopi karena secara ekonomis menguntungkan masyarakat, secara konservasi bisa tumbuh di bawah pohon," ujar seorang aktivis peduli lingkungan dari Badan Usaha Menanam Nusantara Hijau (BUMN Hijau), Daud Yusuf.
Baca: Bikin Melongo! Pria ini Punya 120 Istri, Begini Cara Dia Bersikap Adil
Saat mengunjungi Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2018), Presiden Jokowi juga sempat melihat kebun kopi yang ditanam petani lokal.
Selain itu, beberapa warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum akan direlokasi ke tempat lebih baik