Pilgub Jabar
'Tak Lazim Presiden Terlibat Langsung di Pilkada Serentak'
Sebagai kader partai, Presiden Jokowi bisa saja menjadi Juru Kampanye bagi sesorang kandidat di Pilgub.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai kader partai, Presiden Jokowi bisa saja menjadi Juru Kampanye bagi sesorang kandidat di Pilgub. Namun, menurut pengamat hal tersebut tidak lazim terjadi di Indonesia.
"Saya rasa tidak pernah ya, soalnya waktu jaman pak SBY juga tidak pernah turun ke lapangan langsung untuk menjadi juru kampanye," ujar Pengamat Politik daru Universitas Padjajaran, Firman Manan, via telp Jumat (9/2/2018).
Firman menjelaskan meskipun secara peraturan tidak menyalahi, tetapi ada kode etik dimana seorang kepala negara tidak perlu mencampuri urusan pemilihan kepala daerah, termasuk di Pilgub Jabar.
Baca: Apa Isi Bagasi Mobil Presiden Jokowi? Tengok Yuk
Meskipun sebagai kader sebuah partai, Presiden Jokowi diharapkan untuk lebih fokus mengedepankan pekerjaannya sebagai kepala negara daripada masuk ke pusaran politik daerah.
"Kalau pak Jokowi masuk sebagai Jurkam akan ada kesan tidak baik dimata masyarakat kalau beliau tidak menjalankan pekerjaannya," ujar Firman.
Namun bukan berarti Presiden Jokowi tidak mempunyai kandidat pilihannya sendiri. Firman melihat kalau pilihan Jokowi akan lebih banyak dilihat dari 'kode-kode' tersirat dari Presiden Jokowi dibandingkan dengan terjun langsung.
Asa Persib Gaet Andik Vermansah Kandas! Ini Calon Tim yang Akan Dibela Andik Musim Ini https://t.co/sRz2nvqdHm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 9, 2018
Misalkan saat ke Jawa Tengah ia lebih banyak bertemu dengan Ganjar Pranowo, atau merestui mantan Mensos, Khofifah, maju lagi Pilgub Jatim atau sepertu Presiden berkunjung ke Ciamis dan mengajak Uu Ruzhanul Ulum untuk semobil bersama dirinya.