Mau Beras Mahal atau Murah, Enggak Ngaruh Buat Kampung Unik di Cimahi Ini
"Enggak terpengaruh biasa saja, karena keseharian makan rasi singkong sejak kecil hingga sudah tua," ujar Icah
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, CIMAHI - Ketika warga lain mengeluh tentang melonjaknya harga beras, warga di Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi, justru santai saja. Mau harga beras mahal atau murah, tak masalah bagi mereka.
Kampung di kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ini bisa diakses melalui pintu keluar Tol Baros dan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pintu keluar Tol Baros.
Berbeda dari kampung adat lainnya, warga di Kampung Adat Cireundeu ini sebagian besar bercocok tanam singkong atau ketela.
Baca: Bojan Malisic, Bek Persib yang Ganteng Ini Ternyata Hot Papa Banget, Lihat Potret Keseharianya!
Di kampung ini, terlihat lahan tanam singkong yang luas yang berdampingan dengan pemandangan alam yang asri.
Atas hal itu masyarakat Kampung Cireundeu tidak mengonsumsi beras sebagai makanan pokoknya, tapi Rasi yaitu kepanjang dari beras singkong yang mereka hasilkan dan diolah di kampung tersebut.
Catat! Ini Jadwal Lengkap Siaran Langsung Persib Bandung di Piala Presiden 2018 https://t.co/ektQUoYwuK via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 15, 2018
Bahkan warga adat Cireundeu telah sejak lama memanfaatkan singkong sebagai makanan pokoknya.
Bagi warga adat Cireundeu, singkong bukan hanya sebatas makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, namun mengonsumsinya sudah menjadi ajaran dari leuluhurnya.
Di kampung ini, singkong diolah menjadi rasi dan dipercaya warga adat Cireundeu bisa menjawab tantangan swasembada pangan yang digelorakan oleh pemerintah selama ini.
Seorang warga adat Cireundeu, Icah (62), mengaku ia telah mengonsusmi singkong sudah sejak dulu atau sejak bocah, sehingga adanya kenaikan harga beras yang saat ini melonjak baginya tidak berpengaruh.
"Enggak terpengaruh biasa saja, karena keseharian makan rasi singkong sejak kecil hingga sudah tua," ujar Icah di Kampung Adat Cireundeu, Selasa (16/1/2018).
Bahkan, kata Icah, seumur hidup ia belum pernah mengonsumsi nasi dari beras, sehingga ia mengaku kerap memproduksi nasi singkong sebanyak 8 kilogram per hari.
Walaupun selama hidupnya mengonsumsi rasi, ia mengaku tidak pernah sakit-sakitan.