Pasien Positif Difteri di Tasikmalaya Sudah Dipulangkan ke Rumahnya
Pasien positif difteri pertama di Kabupaten Tasikmalaya telah dipulangkan dari Rumah Sakit Sentra Medika Citrautama, Singaparna
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.CO ID, TASIKMALAYA - Pasien positif difteri pertama di Kabupaten Tasikmalaya telah dipulangkan dari Rumah Sakit Sentra Medika Citrautama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Pasien yang merupakan seorang warga dari Desa Pageralam, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, kini mendapatkan perawatan dirumahnya.
Menurut Kepala Bidang Kemedikan RS SMC, Iman Firmansyah menjelaskan pasien wanita berusia 27 tahun tersebut dipulangkan setelah ditangani oleh tim medis lewat serangkaian pemeriksaan.
"Pasien positif difteri sudah kami pulangkan tepatnya Minggu (7/1/2018), tapi sampai saat ini tetap dikasih obat untuk dilanjutkan di rumahnya," Kata Iman saat ditemui diruang kerjanya Rabu (10/1/2018) siang.
Baca: 120 Balon akan Diperiksa Kesehatan di RSHS oleh 130 Dokter, Pemeriksaan Mulai Gigi Hingga Sendi
Iman mengatakan, selain pasien yang diberikan obat, keluarga pasien pun diberi obat yang namanya eritromisin karena kontak langsung dengan pasien.
Sebelumnya, pasien tersebut menurut Iman sudah dipulangkan sebelum hasil laboratorium sampel apus keluar pada Rabu (3/1/2018).
Iman mengatakan jika pasien sempat dirawat selama lima hari. Alasan pemulangan lantaran kondisi pasien telah membaik secara klinis.
6 Pemain Persib Bandung Absen ke Batam, Begini Komentar Mario Gomez https://t.co/e8iZOni0Wj via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 10, 2018
"Pasien sudah diberi ADS (anti-difteri serum) sampai kondisinya bagus, terus dipulangkan," katanya.
Selain mendapatkan serum, pasien juga rutin mengonsumsi antibiotik eritromisin.
Eritromisin ini juga diberikan kepada keluarga maupun pihak yang berkontak dengan pasien.
Saat ini, RS SMC tengah merawat 11 orang pasien suspect difteri.
Jumlah tersebut terdiri dari tujuh pasien dewasa dan empat pasien anak di bawah usia 14 tahun.
Delapan di antaranya berasal dari Kecamatan Bojonggambir, sedangkan sisanya berasal dari Taraju, Jamanis, Cigalontang. (*)