Liburan Akhir Tahun
Jeritan Hati Warga Lembang Saat Daerahnya Dikepung Macet Selama Sepekan Terakhir
Saya kan lagi betulin lantai, butuh pasir. Sudah pesan ke toko besi tapi belum dikirim juga. Mereka enggak mau kirim, alasannya macet
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sudah bukan rahasia lagi, setiap kali libur panjang, baik libur panjang Idulfitri, akhir tahun, atau long weekend, Kawasan Lembang di Kabupaten Bandung Barat, kerap dilanda kemacetan.
Kawasan berhawa sejuk yang dipenuhi sejumlah obyek wisata itu selalu menjadi tujuan banyak wisatawan untuk menghabiskan waktu liburannya.
Tingginya volume kendaraan menuju ke Lembang, membuat arus lalu lintas di kawasan ini dikepung kemacetan. Nyaris tak sejengkal tanah pun jalan di Lembang yang tidak macet.
Baca: Sudah Bikin Kalender 2 Kontainer Bersama Syaikhu, Demiz Ngaku Bahagia tapi Nangis Baca Puisi Fahri
Begitupun yang terjadi selama sepekan terakhir ini atau setelah anak sekolah libur panjang pada pekan lalu. Jalur jalan di lembang dipenuhi kendaraan, nyaris tak bergerak.
Kondisi seperti ini membuat warga Lembang sangat terganggu aktivitas kesehariannya.
Setelah Salmafina, Kini Giliran Taqy Malik Buka Suara dan Minta Maaf Kepada Sunan Kalijaga https://t.co/0m4a0dfS9l via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 28, 2017
Tita Indriaty (41) warga Jalan Cijeruk Lembang misalnya, mengaku, sudah dua hari ini atau pada hari Selasa (26/12/2017) lalu, ia memesan pasir dari satu toko besi, namun sampai hari Kamis (28/12/2017) ini, belum juga dikirim.
"Saya kan lagi betulin lantai, butuh pasir. Sudah pesan ke toko besi tapi sampai sekarang belum dikirim. Mereka enggak mau kirim pasir, alasannya macet, susah jalannya," kata Tita di Jalan Cijeruk, Kamis (28/12/2017).
Tita mengatakan, toko besi langganannya itu buka mulai pukul 09.00 hingga sore hari, dan apesnya jam operasional toko besi itu sama persis dengan jam macetnya arus lalu lintas di kawasan Lembang.
"Kalau pagi, tokonya belum buka. Kalau malam, tokonya sudah tutup. Jadi sudah memang ngirim pasirnya, pas jam macet," kata Tita.
Saat dikepung macet seperti sekarang ini, warga Lembang yang memiliki mobil jarang menggunakannya. Mobil itu lebih banyak diparkir di garasi.
"Sudah seminggu ini, saya kemana-mana pakai motor. Itu juga lewat gang, kalau lewat jalan utama, tahu sendiri kan pada macet," kata Nenk Sutaba, warga Sukamaju, Lembang.
Aty Barbie warga Jalan Seskoau Lembang mengaku, ia terpaksa harus jalan kaki menuju sanggar tempat ia biasa senam. "Saya pilih jalan kaki saja, susah mau pakai mobil enggak bisa jalan, mau pakai motor juga macet, ya udah jalan kaki aja," kata Aty.