Soal Intimidasi di Sekitar Proyek Rumah Deret, Pemkot Bandung: Kami Tak Pakai Jasa Preman
Arif Prasetya justru mempertanyakan bagaimana bisa terdapat preman dalam penanganan proyek rumah deret.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isal Mawardi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Pemkot Bandung sangat menyesalkan intimidasi yang dilakukan oleh oknum proyek rumah deret kepada warga dan awak media yang sedang melakukan liputan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung, Arif Prasetya, mengatakan Pemkot Bandung tidak pernah menggunakan jasa preman untuk memuluskan proyek rumah deret.
"Kami sangat menyesali (kejadian intimidasi). Saya tekankan, kami tidak pernah menggunakan preman," ujar Arif Prasetya di Balai Kota Bandung, Kamis (14/12/2017).
Arif Prasetya justru mempertanyakan bagaimana bisa terdapat preman dalam penanganan proyek rumah deret.
Tanggapan Mario Gomez Soal Latihan Perdana Persib Hingga Nasib Essien dan Ezechiel Belum Pasti https://t.co/AkX8rfiFJe via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 15, 2017
Ia mengatakan keberadaan preman malah menghambat proses pembangunan rumah deret.
Ia mempersilakan wartawan untuk meliput proses pembangunan rumah deret.
Baginya, keterbukaan informasi kepada warga Bandung sangatlah penting.
Baca: Ditinggal Vladimir Vujovic, M Natsir Tegaskan Pertahanan Persib Bandung Tak Andalkan Satu Pemain
Sebagai informasi, ketika beberapa wartawan termasuk reporter Tribun Jabar meliput proses pengeboran di RW 11 Tamansari pada minggu lalu, satu di antara wartawan mendapatkan intimidasi dari oknum yang mengaku mantan warga RW 11.
Ia terlihat menggunakan ikat kepala bewarna merah serta kaos abu-abu. Dari gelagatnya, ia diduga sedang dalam keadaan mabuk.
"Ini dapur aing (saya), jadi kalian jangan ganggu dapur aing (saya)," ujar oknum tersebut kepada seorang wartawan dengan membentak-bentak. (*)