Setelah Dalam Negeri, Benua Ini Jadi Target Pasar Penjualan Pesawat N219  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG– Pesawat N219 ditargetkan mulai diproduksi secara massal pada 2018 dan dipasarkan pada tahun 2019.

Rencananya, dalam lima tahun ke depan, Pesawat N219 hanya dipasarkan di dalam negeri.

“Target kami sampai lima tahun ke depan masih dalam negeri. Karena pasar dalam negeri masih menjanjikan,” ujar Direktur Utama PT Dirgantara indonesia (DI), Budi Santoso, di Hanggar Fixed Wing PT DI, Rabu (23/8/2017).

Baca: Mengintip Kampung Inspirasi di Cilengkrang Kabupaten Bandung, Bersih Banget

Setelah lima tahun, barulah pesawat ini akan dipasarkan ke berbagai negara.

“Pasar terbesar memang di Indonesia ini, kemudian negara-negara Benua Afrika dan sejenisnya,” ujarnya.

Meski saat ini belum memasuki tahap produksi, Pesawat N219 sudah dilirik beberapa maskapai penerbangan.

Heboh, Potret Teranyar Anniesa Hasibuan Bos First Travel yang 'Memesona'. Netter: Teu Boga Ka Era! https://t.co/VO739dzGiF via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 23, 2017

Budi Santoso mengatakan beberapa maskapai dalam negeri dan luar negeri sudah menghubungi untuk memesan pesawat N219.

Saat ini, ia masih belum berani membuat kontrak kesepakatan bisnis dengan maskapai tersebut.

“Saya belum berani untuk mengatakan kontrak. Kontrak ini harus saya yakin pesawatnya seperti apa yang akan saya deliver nantinya. Ini kan masih perlu tes-tes,” ujar Budi Santoso.

Pada  2019, PT DI akan mengeluarkan 6 pesawat N219 sedangkan pada tahun berikutnya jumlahnya akan ditingkatnya menjadi 12 pesawat, dan pada tahun berikutnya kembali ditingkatkan menjadi 18-24 pesawat.

Saat ini N219 masih berada dalam tahap prototype flight test.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan kesempatan sebanyak 20 jam pada N219 untuk prototype flight test.