12 Tahun Jadi Manusia Gerobak, Yayah Tak Surut Menemani Suami Memulung
Padahal ia mengaku memiliki rumah di Jalan Cihaurgeulis, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin.
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Gerobak kayu yang berukuran panjang satu meter dan lebar setengah meter menjadi rumah kedua bagi Yayah (60) untuk menunggu suaminya pulang memulung.
Di dalam gerobak itu tidak ada makanan atau pun minuman, yang ada hanyalah selimut dan bantal kecil untuk tidur.
"Setiap hari saya tidur di sini, kalau suami di mana saja yang penting dekat dengan saya," ujar Yayah kepada TribunJabar.co.id di Jalan Cilaki, Kota Bandung, Senin (14/8/2017).
Ketika malam hari, ia tidur sendiri di bekas gerobak tersebut dan suaminya tidur di tenda pedagang kaki lima yang tak jauh dari bekas gerobak yang dipakai tidur Yayah.
Disebut Sosok yang Tanggung Jawab oleh Dewi Sanca, Bupati Intan Jaya Akhirnya Buka Suara https://t.co/BRZ4kM3XSY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 14, 2017
Gerobak itu hanya dilapisi terpal bekas agar tidak kepanasan dan saat hujan tidak kehujanan.
Hidup sebagai manusia gerobak dijalani Yayah dan suaminya dengan segala kekurangan.
Padahal ia mengaku memiliki rumah di Jalan Cihaurgeulis, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Ia mengaku jarang pulang ke rumahnya karena tidak tega kalau suaminya memulung sendirian.
Jadi ia lebih memilih tidur digerobak dengan segala kekurangan untuk menunggu suaminya.
"Saya tidak ikut mulung, hanya bantuin membereskan hasil mulung suami saya di sini," ujar Yayah.
Meski penghasilan suaminya menjadi pemulung masih jauh dari kata cukup, ia tetap setia menemaninya dan membantu mengumpulkan bekas dus di Jalan Cilaki, Kota Bandung.
Penghasilan suaminya dalam sehari hanya Rp 30 ribu hingga 40 ribu per hari.
Siapa Bilang Tinggal di Hotel Prodeo Itu Murah, Setiap 10 Menit Besuk Ada Petugas Bawa Kotak https://t.co/JXBZy5extp via @tribunjabar
Selama 12 tahun Yayah lebih memilih menjadi manusia gerobak, dari pagi hingga malam ia setia menunggu suaminya di bekas gerobak.
Wanita asal Cirebon ini menghabiskan harinya di bekas gerobak tersebut dan untuk mandi ia mencari masjid yang terdekat.(*)
Baca: Foto-foto Tri Sutrisno, Guru yang Kirim Chat Porno ke Siswinya
