Jalur Khusus Becak
Abah Ade 33 Tahun Habiskan Siang dan Malam di Atas Becak, Uang Sulit Didapat setelah Ada Perda K3
"Keluarga saya ada si Beleendah, Ciatel tapi kalau mau kesana kan harus ongkos, daripada habis di ongkos, lebih baik untuk makan," kata Ade
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan TribunJabar.co.id Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Abah Ade (55), pengemudi becak di Kota Bandung, sudah megayuh becak sejak tahun 1984.
Selama 33 tahun mengayuh becak di Kota Bandung, harapannya bisa memberi nafkah untuk keluarganya.
Abah Ade merupakan Warga Leles Garut, Jawa Barat. Dia memiliki seorang istri dan tiga orang anak yang harus dinafkahinya.
Keluarga intinya tinggal di Leles, Garut. Di Bandung Ade tinggal di mana? Kisah Ade bermula dari pertanyaan ini, karena meski mengais rezeki di Bandung, ia tidak benar-benar tinggal di sebuah rumah atau kamar sewaan.
Ada keluarga di Bandung, tepatnya di Baleendah. Namun ia tak mau membuat mereka repot.
"Keluarga saya ada si Beleendah, Ciatel tapi kalau mau kesana kan harus ongkos, daripada habis di ongkos, lebih baik untuk makan," kata Ade di Jalan Homan Bandung, Rabu (12/7/2017).
Lalu dia tinggal di mana? Ade ternyata banyak menghabiskan siang dan malamnya bersama becaknya. Siang hari dia mengayuh becak, mengantarkan penumpang. Dan malam harinya, dia menghabiskan waktu tidurnya di atas becak.
Ade mengatakan, di Jl Kasim, Bandung, ada sebuah bengkel, kalau bengkelnya tutup dimalam hari, maka Ade dan Becaknya akan parkir di depan bengkel tersebut, dan Ade yidur didalam becaknya.
Sekira jam 07:00 WIB , Ade sudah bekerja mengayuh becaknya hingga pukul 22:00 wib.
Penghasilan Ade per harinya sekira Rp 50 ribu.
Ade mengatakan, uang itu akan habis untuk makan dan minumnya.
Ade merasa semakin kesulitan mendapatkan penghasilan, semenjak pemerintah Kota Bandung mengeluarkan aturan tentang jalur becak.
"Biasanya, saya dapat Rp 50 ribu per hari, kalau sekarang, hanya Rp 20 ribu saja," kata Ade.
Untungnya, becak yang ia kayuh miliknya sendiri. Tidak seperti tukang becak lain yang harus menanggung setoran karena becaknya didapat dari sewa.
Sebagai pengemudi becak, Abah Ade tidak sendirian, dia juga ditemani kakak laki lakinya yang juga bekerja sebagai pengemudi becak di Kota Bandung.