Sorot
Dunia Maya
MEDIA sosial merupakan sebuah media online
Penulis: Dicky Fadiar Djuhud | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
MEDIA sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Teknologi saat ini trennya terus berkembang.
Sosial media adalah salah satu dari perkembangan teknologi tersebut, dan kini hampir semua orang menggunakannya. Anda pasti tahu Justin Bieber, artis yang digandrungi para remaja ini bahkan membuat jejaring sosialnya sendiri, yaitu Shots.me.
Saat ini ada banyak social network baru yang bermunculan, dengan nama baru, penampilan baru, dan berlomba-lomba untuk menarik minat penggunanya.
Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan raksasa yang telah lebih dulu bergerak di bisnis teknologi yang menawarkan layanan #media sosial, mereka harus bisa mempertahankan eksistensinya.
Mengutip wikipedia, blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Bahkan Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content."
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial.
Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.
So, berkenaan dengan masalah media sosial ini, aksi kericuhan di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015) malam, diketahui disebabkan provokasi melalui media sosial yang mengakibatkan lebih dari 1.000 perusuh ditahan, walaupun pengamanan sudah cukup baik.
Diketahui pula, salah satu pemicu kericuhan yaitu kecemburuan sosial pendukung salah satu tim sepak bola terkait prestasi tim sepak bola yang mereka idolakan yang tidak maksimal dalam pertandingan sepak bola Piala Presiden.
Pakar Sosiologi Komunikasi, Yudha Asmara, di Jakarta, Senin (19/10) pagi yang dikutip dari Antara mengungkapkan, korban dari media sosial yang sifatnya sebenarnya hoax (berita bohong).
Jadi dipicu melalui BBM (BlackBerry Messenger) atau media sosial, sehingga memicu dan tidak ada kontrol pemerintah.
Terkait permasalahan ini, ia menyebutkan, seharusnya ada badan riset yang meneliti dari segala aspek agar tidak terjadi hal yang sama pada masa mendatang.
Saya hanya ingin menyampaikan, generasi muda hendaknya menyeimbangkan dunia maya (media sosial/medsos) dan nyata.
Lebih baik mengutamakan dunia nyata dari pada menghabiskan waktu di medsos. Jangan ragu melarang anak Anda untuk tidak terlalu sering bermain gadget.