Dahlan Laporkan Tiga Pemerasan BUMN ke BK
Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan keterangan di hadapan anggota Badan Kehormatan DPR selama 1,5 jam, Senin (5/11/2012), di Gedung
"Saya serahkan hari ini ada tiga peristiwa. Dari tiga peristiwa itu, ternyata ada satu nama yang sama. Jadi saya serahkan tiga peristiwa, dan dua nama anggota DPR," ujar Dahlan, Senin (5/11/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.
Namun, Dahlan tak mau mengungkapkan nama oknum anggota DPR yang dilaporkannya. Dahlan mengaku, tidak mau dianggap lebih sibuk membenahi lembaga lain dibandingkan BUMN-BUMN yang ada di bawahnya.
"Saya sudah serahkan ke BK. Biar BK yang memutuskan apakah akan diungkap ke publik atau tidak. Saya tidak mau dianggap lebih sibuk urusi rumah tangga orang lain dibandingkan rumah tangga saya sendiri," kata Dahlan.
Dalam pertemuan tadi, Dahlan menyerahkan dokumen-dokumen yang berisi keterangan-keterangan dari jajaran direksi BUMN yang pernah dimintakan uang oleh anggota DPR.
"Saya serahkan nama-nama anggota Dewan yang berupaya meminta uang, nama-nama anggota BUMN, BUMN-nya apa, caranya seperti apa, dan jumlah uang yang dimintakan," ujarnya.
Perseteruan antara anggota Dewan dengan Dahlan Iskan bermula dari adanya surat edaran Dahlan meneruskan surat Sekretaris Kabinet terkait himbauan tidak melakukan praktek kongkalikong dengan DPR, DPRD, dan rekanan dalam menjaga APBN untuk rakyat. Namun, setelah surat edaran dikeluarkan, Dahlan mengeluhkan ke Dipo melalui pesan singkat soal masih saja ada anggota DPR yang meminta jatah.
Modus yang dilakukan pun beragam mulai dari meminta jatah uang, meminta proyek, meminta fasilitas, hingga menitipkan sanak saudaranya masuk menjadi pegawai BUMN. Terkait pengakuan Dahlan itu, hari ini, BK memeriksa Dahlan, serta Kepala Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi dan Direktur RNI Ismed Hasan Putro diperiksa Badan Kehormatan DPR. (*)