Pencuri di Kantor Pemkab Tak Merusak Pintu
Yunus kaget, begitu mengetahui tiga unit liquid crystal display (LCD) yang biasanya diletakkan di atas meja, di dalam ruangan Kantor Bagian Hukum
Penulis: Agung Yulianto Wibowo | Editor: Darajat Arianto
SOREANG, TRIBUN - Yunus kaget, begitu mengetahui tiga unit liquid crystal
display (LCD) yang biasanya diletakkan di atas meja, di dalam ruangan
Kantor Bagian Hukum Pemkab Bandung, raib pada Kamis (23/8) pagi. Begitu
diperiksa, tiga unit centra processing unit (CPU) juga terlihat
dibongkar. Namun, semua meja tampak rapi seolah tidak ada kejadian.
Pria berusia 38 tahun itu langsung melaporkan penemuan tersebut kepada atasannya. Yunus merupakan office boy (OB), yang setiap hari memegang kunci dua pintu masuk Kantor Bagian Hukum. Kedua pintu itu dibuka pada pagi harinya, dan dikunci setelah jam pulang kantor.
"Saya buka pintu pukul 06.30. Jelas barangnya kelihatan, kan biasanya ada di atas meja. Setelah itu saya lihat ke bawah, CPU juga kosong karena besinya ada di luar. Semuanya diambil, termasuk hard disk. Tidak ada pintu yang rusak," katanya ketika ditemui Kamis (23/8) siang.
Tiga unit CPU itu ada yang satu set diambil beserta LCD-nya, dan ada yang hanya hardisk-nya. Tiga unit hardisk itu adalah milik tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pelaksana Bagian Hukum. Satu di antaranya milik Yana.
"Isinya file-file kerjaan sehari-hari. Seperti surat keputusan bupati, surat undangan. Back-up ada kok, dan tidak dikhawatirkan karena bukan merupakan data rahasia. Banyak data-data mentah, yang memang belum disahkan," ujarnya.
Mendapat laporan tersebut, tim dari Polres Bandung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara waktu diduga pencuri masuk melalui jendela atas yang tidak ada kacanya. Apalagi kedua pintu tidak mengalami kerusakan. Diduga pelaku lebih dari satu orang. (*)
Pria berusia 38 tahun itu langsung melaporkan penemuan tersebut kepada atasannya. Yunus merupakan office boy (OB), yang setiap hari memegang kunci dua pintu masuk Kantor Bagian Hukum. Kedua pintu itu dibuka pada pagi harinya, dan dikunci setelah jam pulang kantor.
"Saya buka pintu pukul 06.30. Jelas barangnya kelihatan, kan biasanya ada di atas meja. Setelah itu saya lihat ke bawah, CPU juga kosong karena besinya ada di luar. Semuanya diambil, termasuk hard disk. Tidak ada pintu yang rusak," katanya ketika ditemui Kamis (23/8) siang.
Tiga unit CPU itu ada yang satu set diambil beserta LCD-nya, dan ada yang hanya hardisk-nya. Tiga unit hardisk itu adalah milik tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pelaksana Bagian Hukum. Satu di antaranya milik Yana.
"Isinya file-file kerjaan sehari-hari. Seperti surat keputusan bupati, surat undangan. Back-up ada kok, dan tidak dikhawatirkan karena bukan merupakan data rahasia. Banyak data-data mentah, yang memang belum disahkan," ujarnya.
Mendapat laporan tersebut, tim dari Polres Bandung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara waktu diduga pencuri masuk melalui jendela atas yang tidak ada kacanya. Apalagi kedua pintu tidak mengalami kerusakan. Diduga pelaku lebih dari satu orang. (*)
