Kompetisi Sepak Bola Putri Nasional Digelar Lagi Setelah Vakum 6 Tahun, Bandung Jadi Tuan Rumah

Kompetisi sepak bola putri di Tanah Air bergulir lagi setelah vakum enam tahun. Namun, kali ini fokusnya adalah U15 dan U18.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Istimewa
SEPAK BOLA PUTRI - Technical Meeting Hydroplus Soccer League, Liga Sepak Bola Putri U15 dan U18 di KONI Kota Bandung, Rabu (8/10/2025). 

Menurut Vicry, kompetisi yang berkelanjutan akan membantu mencetak pemain-pemain terbaik putri Indonesia di masa depan.

"Ketika kompetisi berjalan rutin, peningkatan pemain terlihat lebih jelas dibandingkan dengan turnamen tidak resmi. Maka penting sekali ada kejelasan agenda kompetisi tiap tahun, agar semangat mereka tetap terjaga,” ujar dia.

Vicry berharap liga putri dapat memiliki sistem dan regulasi yang jelas, seperti kompetisi sepak bola putra. Menurutnya,  kalau agendanya pasti, motivasi pemain juga meningkat, dan masyarakat pun bisa kembali menaruh perhatian pada sepak bola putri.

Baca juga: Pemain Persib Bandung Digembleng Setelah Libur, Kondisi Fisik Menjadi Perhatian Utama

Pelatih Goal Aksis, Oktaviani Prameswari, juga menyambut antusias dan merasa senang dengan adanya kompetisi Hydroplus Soccer League.

Oktaviani mengatakan, ini kompetisi pertama untuk putri setelah terakhir kali ada Liga 1 pada 2019.

"Sekarang ada lagi, bahkan untuk usia muda seperti U14, U15, dan U18. Harapannya, kompetisi ini terus digelar setiap tahun, agar pembinaan bisa berkesinambungan dan semakin banyak talenta dari berbagai daerah," kata Oktaviani.

Oktaviani memaparkan, ajang ini membuat pelatih jadi memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam proses latihan.

“Dulu kami melatih hanya untuk turnamen kecil yang kadang cuma sebulan sekali tanpa kelanjutan," katanya.

Tapi sekarang, dikatakan Oktaviani, setiap latihan punya tujuan karena ada liga setiap minggu.

"Kami bisa terus melakukan perbaikan agar hasilnya maksimal,” ujar dia.

Oktaviani berharap Hydroplus Soccer League dapat menjadi fondasi bagi pemain muda menuju tim nasional.

“Saya mantan atlet, dan setelah liga berhenti, kami bingung mau ke mana. Mudah-mudahan liga ini bisa jadi pijakan untuk pemain putri supaya bisa menembus level timnas bahkan Piala Dunia,” ucapnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved