Berita Viral

Sosok Cucun Syamsurijal Wakil Ketua DPR RI Viral Sebut Tidak Butuh Ahli Gizi di Program MBG

Inilah sosok Cucun Syamsurijal, Wakil Ketua DPR RI yang kini tengah viral karena ucapannya. Berikut beberapa pernyataannya yang kontroversi.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Tangkapan layar Instagram/Kompas.com
PERNYATAAN PEJABAT VIRAL: Foto kolase Cucun Syamsurijal dalam kegiatan konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenugan Gizi (SPPG) MBG se-Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Wakil Ketua DPR RI itu menyebut bahwa Program makan bergizi gratis (MBG) tidak memerlukan ahli gizi. - Kini sosoknya viral dan menuai kontroversi. 

"Bahaya banget itu ngomongnya. Anggota DPR RI itu yang ngomong, bukan dari BGN," tulisnya.

Banyak kalangan kesehatan terutama praktisi gizi khawatir penghapusan ahli gizi profesional akan menurunkan kualitas pengawasan gizi, terutama di program yang sangat penting seperti MBG.

Di sisi lain, setelah pernyataan itu viral kini sosok Cucun Syamsurijal itu juga turut menjadi sorotan warganet.

Baca juga: Sosok Deni Apriadi Alias Dea MUA yang Viral Pria Berpenampilan Wanita di Lombok, Ungkap Klarifikasi

Lalu, seperti apa sosok Cucun Syamsurijal tersebut?

Sosok Cucun Syamsurijal

Cucun merupakan politikus kelahiran, Bandung Jawa Barat, 8 November 1972.

Saat ini, Cucun Syamsurijal dikenal sebagai politisi senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kini, ia menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2024-2029. 

Bisa dikatakan, posisi tersebut menjadi puncak dari perjalanan karier politiknya.

Sebelum menjadi Wakil Ketua DPR RI, Cucun juga telah memiliki pengalaman legislatif.

Ia pernah menjadi anggota DPR selama beberapa periode (2014–2019, 2019–2024, dan sekarang 2024–2029) mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II. 

Sebelum itu, Cucun juga pernah menduduki posisi penting, seperti Ketua Fraksi PKB di DPR RI dan anggota komisi yang berbeda, termasuk Komisi III dan Komisi V. 

Cucun memiliki latar belakang pendidikan bidang agama dan administrasi publik.

Ia merupakan lulusan S1 Peradilan Agama (IAIC Tasikmalaya), lulusan S2 Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran (Unpad), dan meraih gelar doktor (S3) di Unpad juga.

Dikutip dari TribunJakarta.com, adapun rekam jejak politiknya bermula dari keterlibatannya di berbagai organisasi, termasuk di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved