Kisah Inspiratif

Kisah Inspiratif Dokter Aditya Pasang Tarif Klinik Seikhlasnya, Warga Tak Mampu dan Dhuafa Gratis

Masih sulitnya layanan kesehatan diakses warga membuat dokter Aditya berinisiatif membuka klinik sosial memasang tarif seikhlasnya

Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KISAH INSPIRATIF: Foto dr Sukma Aditya Putra atau akrab disapa dokter Aditya saat memberi keterangan di Klinik Aditya Medika, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (2/11/2025). - Inilah kisah inspiratif dokter Aditya pasang tarif seikhlasnya hingga gratiskan untuk warga tak mampu dan dhuafa. 

Secara perlahan dr. Aditya memenuhi kebutuhan penunjang klinik, sedari peralatan kesehatan, obat-obatan untuk pasien, hingga perlengkapan lain penunjang pelayanan.

"Memang saya niatkan untuk menabung. Klinik ini tiga lantai, biaya pembangunannya sudah cukup mahal, belum biaya operasional lain. Seperti obat, listrik, dan lainnya," tuturnya.

Selain masalah biaya Aditya mengaku cukup kesulitan, karena dia harus membagi waktu antara tugasnya sebagai dokter di Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan Klinik Aditya Medika.

Baca juga: Viral Klinik Kecantikan Kebanjiran Pasien Minta Ubah Wajah Mirip Filter seperti di Sosial Media

Setiap hari usai waktu tugasnya berakhir, Aditya pulang dan langsung melayani satu per satu warga yang datang ke Klinik Aditya Medika dengan berbagai keluhan kondisi medis.

Meski saat menjalankan klinik dr. Aditya dibantu sang adik yang juga merupakan seorang dokter, tapi tak mudah baginya untuk membagi waktu antara tugas dan Klinik Aditya Medika.

"Dulu sekali masih saya sendiri. Tapi akhirnya mulai menambah pegawai, dari dokter, perawat, farmasi, admin, dan lain-lain. Sehingga pelayanan kesehatan lebih maksimal," lanjut dr. Aditya.

Hingga kini tercatat ada empat orang dokter, dua perawat, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan satu orang cleaning service yang bertugas di Klinik Aditya Medika.

Seluruh pegawai memperoleh gaji kecuali dr. Aditya, mereka yang setiap harinya membantu pelayanan pasien selama jam operasional Klinik Aditya Medika para pukul 06.00-22.00 WIB.

Rata-rata per harinya 60-100 warga datang untuk mendapat pelayanan kesehatan atas kondisi di Klinik Aditya Medika, jumlahnya cenderung meningkat dibandingkan saat awal klinik didirikan.

"Mereka yang tidak memiliki uang silakan datang ke sini. Walaupun klinik sosial kita berusaha untuk pelayanan tetap bintang lima, obat yang terbaik, keramahan pelayanan terbaik," sambung dia.

Layanan diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum dewasa maupun anak-anak, pelayanan gawat darurat, konsultasi obat, tindakan bedah minor, cek gula darah, kolesterol, dan asam urat.

Kemudian sunat dengan metode terbaru, fisioterapi (inhalasi nebulizer), rapid test antigen, thibbun nabawi, perawatan luka, pelayanan KIA/KB, hipnoterapi, dan keluhan medis lainnya.

Perbedaannya pada Klinik Aditya Medika, usai pasien mendapat penanganan dan obat mereka dapat membayar seikhlasnya dengan cara memasukkan uang ke sebuah kotak di meja kasir.

Bahkan pelayanan pasien dhuafa yang tidak memiliki uang di Klinik Aditya Medika digratiskan, mereka diperbolehkan membayar dengan cara memanjatkan doa tulus.

Hal ini berlaku tanpa membedakan apakah warga tersebut warga Jakarta ataupun luar DKI, sehingga tidak layanan di Klinik Aditya Medika tidak terbatas pada domisili pasien tertentu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved