Berita Viral

Viral, Tahu MBG Mengandung Belatung di SD Wonosobo, Dinkes Klarifikasi dan Ungkap Fakta Sebenarnya

Sebuah video memperlihatkan penemuan belatung dalam tahu menu Makan Bergizi Gratis (MBG), viral di media sosial. Dinas Kesehatan ungkap faktanya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
jaenal abidin/tribun jabar
MENU MBG BERBELATUNG: Foto ilustrasi. Makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belasan pelajar SDN Margamulya, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025). - Sebuah video memperlihatkan penemuan belatung dalam tahu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di SD di Wonosobo, Jawa Tengah, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan penemuan belatung dalam tahu menu Makan Bergizi Gratis (MBG), viral di media sosial.

Dalam narasi video disebutkan lauk pauk MBG mengandung belatung itu terjadi di 4 sekolah dasar atau SD di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Video tersebut viral pertama kali akun TikTok @yun e’r hingga ditonton lebih dari 1,2 juta kali, disukai 13,1 ribu kali, serta dibagikan lebih dari 8.700 kali.

Video serupa juga diunggah akun Youtube @dinodoni1 pada 15 Oktober 2025.

Baca juga: Prabowo Banggakan Program MBG Meski Menelan Korban Keracunan Ribuan Siswa Sekolah

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang perempuan memperlihatkan temuan tahu dipenuhi belatung.

"Ini dari tahu (belatungnya) sudah menjalar ke mana-mana, ini juga ada,” ujar seseorang dalam rekaman tersebut.

Dalam narasi video itu disebutkan belatung tersebut ditemukan pada menu MBG di 4 SD Kalibawang.

“Viral! Nasi program MBG berbelatung di 4 SD Kalibawang, pihak sekolah kembalikan makanan,” tulis narasi dalam unggahan video tersebut.

Viral temuan belatung pada menu MBG di SD Wonosobo
MENU MBG BERBELATUNG: Tangkapan layar video tahu MBG mengandung belatung. - Sebuah video memperlihatkan penemuan belatung dalam tahu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di SD di Wonosobo, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Dinkes Wonosobo Ungkap Fakta dan Klarifikasi

Dikutip dari Kompas.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo buka suara soal peristiwa penemuan belatung pada tahu menu MBG tersebut.

Dinkes Wonosobo mengungkap fakta bahwa temuan belatung pada tahu MBG itu tidak sepenuhnya benar.

Kepala Dinkes Wonosobo, Jaelan Sulat, mengatakan, temuan belatung pada lauk MBG itu hanya terjadi di satu sekolah, bukan empat seperti disebutkan dalam video viral

“Kejadian di Kalibawang kemarin memang patut kita sayangkan. Itu terjadi di satu sekolah, SD 2 Kalikarung,” ujar Kepala Dinkes Wonosobo, Jaelan Sulat, dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/10/2025).

Baca juga: Terungkap Penyebab Keracunan MBG di Ciamis, Ada Bakteri E. coli pada Dua Menu Ini

Jaelan mengatakan pihaknya juga sudah menerima laporan dari masyarakat.

Merespons kejadian itu, pihaknya telah melakukan uji organoleptik terhadap makanan dari dua sekolah di Kalibawang.

Sebagai informasi, uji organoleptik adalah pengujian mutu suatu produk berdasarkan pancaindra, yaitu penglihatan, penciuman, perasa, peraba, dan pendengaran. 

Tujuan pengujian ini untuk menilai ciri-ciri fisik seperti warna, aroma, rasa, dan tekstur biasanya dilakukan pada makanan dan minuman untuk memastikan kualitas dan penerimaan oleh konsumen.

“Untuk SD 1 Kalikarung, porsi yang diterima tim keamanan pangan tidak ditemukan apapun. Sedangkan di SD 2 Kalikarung, ditemukan larva pada satu jenis makanan,” ujar Jaelan Sulat.

Selain itu, Kepala Dinkes Wonosobo itu juga mengungkap fakta bahwa makanan yang ditemukan mengandung belatung itu belum sempat dikonsumsi oleh siswa.

“Makanan itu belum sempat dikonsumsi,” tegasnya.

Jaelan menjelaskan, sejak berdirinya SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) di Wonosobo pada 13 Januari 2025, Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah mitigasi risiko keamanan pangan dalam program MBG.

“Kami bahkan membentuk tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Sebelum makanan dibagikan, mereka melakukan uji organoleptik — melihat, mencium, merasakan tekstur, dan mencicipi,” terang Jaelan.

Ia pun menjelaskan langkah-langkah dilakukan Dinkes Wonosobo untuk melakukan inspeksi.

Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) untuk semua dapur SPPG sebelum operasional. 

Pemeriksaan sampel air dan makanan secara berkala. 

Pemberian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). 

Pelatihan penjamah pangan untuk memastikan standar pengolahan dan distribusi makanan sesuai protokol kesehatan. 

(Tribunjaba.id/Hilda Rubiah) (Kompas.com/Bayu Aprilliano, Ferril Dennys)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved