Bikin Bangga, Tim Mahasiswa FK Unpad Raih Runner Up dan Special Award Global Hackatom 2025 di Rusia

Tim mahasiswa FK Unpad berhasil meraih juara kedua atau runner up dan special award dalam gelaran Global Hackatom 2025.

ISTIMEWA/ DOK. HUMAS UNPAD
RAIH PRESTASI - Lima mahasiswa FK Unpad yang tergabung dalam Tim Tahu Sumedang berhasil meraih posisi runner up dan special prize dalam kompetisi skala internasional Global Hackatom 2025 di Moskow, Rusia, belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil meraih juara kedua atau runner up dan special award dalam gelaran Global Hackatom 2025.

Di ajang internasional yang berlangsung di Moskow, Rusia, itu, tim mahasiswa FK Unpad terdiri dari Marsha Aziza Wardhana, Fathi Ghifari Muhammad, Richard Christophorus, Frederick Suhamdy, dan Krisi Nohan.

Dalam even Global Hackatom 2025, tim yang diberi nama Tahu Sumedang tersebut bersaing dengan ratusan peserta dari 10 negara, yakni Brasil, Bolivia, Hungaria, Namibia, Rwanda, Kazakhstan, Uzbekistan, Myanmar, Indonesia, dan Rusia.

Baca juga: SMAN 1 Cianjur Optimistis Ukir Prestasi di Ajang Futsal Pelajar Terbesar se-Indonesia

Diketahui, Global Hackatom merupakan kompetisi inovasi internasional yang berfokus pada pemanfaatan teknologi nuklir, baik di bidang energi maupun nonenergi.

Pada tahun ini, ajang tersebut menantang para peserta untuk menghadirkan solusi inovatif berbasis sains nuklir bagi kehidupan manusia, termasuk dalam aspek kedokteran, keselamatan kerja, dan eksplorasi luar angkasa.

Di kompetisi itu, tim Tahu Sumedang menghadirkan dua inovasi utama yang berfokus pada kesehatan astronot di luar angkasa, di antaranya, metode diagnostik berbasis radioisotop tembaga (copper) untuk mengukur baseline ritme sirkadian pada astronot.

Sementara inovasi kedua ialah radioaktif neuroskogenin, obat yang dirancang untuk menyeimbangkan kembali sistem ritme sirkadian tubuh astronot selama berada di luar angkasa yang tidak mengalami siklus siang dan malam secara alami. 

"Untuk mempermudah pemahaman konsep ilmiah yang kompleks, kami mempresentasikan inovasi tersebut melalui simulasi gim Minecraft," ujar Ketua Tim Tahu Sumedang, Marsha Aziza Wardhana, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/10/2025).

Pihaknya mengaku bersyukur pendekatan interaktif tersebut berhasil menarik perhatian juri Global Hackatom 2025, karena mampu menjelaskan ide ilmiah melalui cara yang sederhana namun tetap akurat.

Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Raih Prestasi Gemilang di ENSIA 2025

Selain itu, menurut dia, sebagian juri di ajang itu berasal dari nonkesehatan, sehingga Tim Tahu Sumedang berupaya menyampaikan ide kedokteran melalui cara yang sederhana, tetapi tetap ilmiah.

"Kami sangat bersyukur bisa mengatasi tekanan luar biasa untuk menyusun konsep, membuat presentasi, dan menyiapkan simulasi dalam waktu yang relatif singkat, yakni hanya 18 jam," kata Marsha Aziza Wardhana.

Bahkan, mereka pun berhasil menyeimbangkan tanggung jawab akademik dan kompetisi internasional, termasuk menyelesaikan tugas kuliah di tengah perjalanan pulang dari Rusia.

Marsha menyampaikan, kemenangan yang berhasil diraih Tim Tahu Sumedang dalam ajang Global Hackatom 2025 menjadi pengalaman berharga untuk memperluas wawasan dan jejaring global.

Pasalnya, mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari peserta lintas negara, mahasiswa pascasarjana hingga peneliti senior, sehingga menambah ilmu tentang potensi penerapan teknologi nuklir di bidang kedokteran.

"Kami berharap, kemenangan ini membuka jalan bagi mahasiswa FK Unpad untuk lebih mengenal dan mengembangkan bidang kedokteran nuklir yang notabene menjadi keunggulan Unpad di tingkat nasional," ujar Marsha Aziza Wardhana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved