Breaking News

Berita Viral

Viral Guru Hukum Murid SD hingga Tewas di NTT, Dipukul Batu karena Tak Ikut Upacara

Bocah tersebut meningga dunia akibat hukuman dari guru olahraga di sekolahnya. Diduga, YN memukul RT menggunakan batu hingga menyebabkan kematian.

Canva
ILUSTRASI SISWA SD - Foto disadur dari Canva Selasa (8/7/2025). Nasib pilu nan tragis dialami seorang murid SD di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TRIBUNJABAR.ID - Nasib pilu nan tragis dialami seorang murid SD di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bocah tersebut meningga dunia akibat hukuman dari guru olahraga di sekolahnya.

Pelaku merupakan guru berinisial YN. YN diduga menghumum bocah malang itu, RT (10) karena tak ikut upacara.

Diduga, YN memukul RT menggunakan batu hingga menyebabkan kematian.

Baca juga: Viral Siswa SMPN 10 Madiun Dihukum Guru Lari Tanpa Alas hingga Kaki Melepuh, Wali Kota Turun Tangan

RT meninggal dunia setelah menjalani perawatan luka memar di bagian kepalanyan.

Keluarga RT pun melaporkan sang guru olahraga ke polisi pada Kamis (9/10/2025).

Diduga, RT meninggal dunia akibat luka pukulan batu di kepalanya.

YN disebut telah memukul korban dan rekan-rekannya di sekolah karena mereka tidak ikut gladi upacara.

Pihak keluarga orangtua RT tak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Kronologi Kejadian

Kini Satreskrim Polres Timor Tengah Selatan NTT menangkap YN (51), seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Santian.

Penangkapan ini dilakukan setelah YN diduga menganiaya RT (10), siswanya hingga mengakibatkan kematian.

"YN sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Polres TTS," ujar Kapolres AKBP Hendra Dorizen seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (13/10/2025).

AKBP Hendra menjelaskan kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat, 26 September 2025 sekira pukul 12.00 WITA, di halaman sekolah.

Baca juga: Murid di Palembang Dituduh Guru Pakai Narkoba, Orang Tua Geram Buktikan Hasil Tes Urine dan Laporkan

Saat itu, YN mengumpulkan RT dan sembilan teman sekelasnya karena tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada Sabtu dan tidak masuk sekolah pada Minggu.

Dalam insiden tersebut, YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali.

Selain RT, beberapa teman lainnya juga menjadi korban pemukulan menggunakan batu.

Akibat penganiayaan tersebut, pada Sabtu (27/9/2025), RT tidak masuk sekolah karena mengalami demam tinggi.

Dia mengungkapkan kepada bibinya, kepalanya dipukul menggunakan batu oleh YN, yang merupakan guru olahraga.

Polisi tangkap guru olahraga

Kemudian pada Senin (29/9/2025), RT mengalami demam kembali dan merasakan sakit kepala hebat. 

Bibi RT memeriksa kepalanya dan menemukan adanya bengkak serta memar.

Meskipun bibi RT meminta agar dia dibawa ke Puskesmas terdekat, permintaan tersebut ditolak RT.

Pada Kamis (2/10/2025), kondisi RT memburuk dan bibi serta seorang kerabatnya merawatnya.

Baca juga: Guru yang Lakukan Tindakan Asusila kepada Murid SD di Cirebon Akhirnya Ditahan, Korbannya 5 Orang

"Suhu tubuh korban semakin panas tinggi hingga korban berbicara sendiri seperti orang tidak waras," ungkap AKBP Hendra.

Sayangnya, pada Kamis (2/10/2025) sekira pukul 18.00 Wita, RT meninggal di pangkuan kerabatnya.

Jenazahnya dimakamkan pada Minggu, 5 Oktober 2025, di Desa Poli, Kecamatan Santian.

Keluarga yang tidak terima atas kejadian tersebut melaporkan insiden itu ke Polres TTS pada Kamis (9/10/2025).

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, termasuk YN.

Akhirnya polisi menetapkan YN sebagai tersangka dan menahannya untuk proses hukum lebih lanjut.

#BeritaViral

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved