Sempat Diremehkan, Anak Penjual Kerupuk hingga Kue Kini Raih Beasiswa Sepak Bola ke Negeri Ronaldo
Kisah delapan pemain sepak bola muda meraih beasiswa Korea-Korea Selecao (KKS) tengah mencuri perhatian karena latar belakang keluarganya.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
“Senang tidak adik-adik akan belajar sepak bola selama setahun ke Portugal? Senang ya pasti. Ini kesempatan yang bagus sekali," ucapnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada para pemain muda tersebut agar bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik dan menyerap ilmu bermain bola sebanyak mungkin.
"Serap ilmu sebanyak mungkin karena Insyaallah kalian yang akan menjadi masa depan sepakbola Indonesia. Oleh karena itu tolong juga agar kalian menjaga nama baik Indonesia di sana," ujarnya.
"Dan yang utama adalah selalu bersyukur dan membuat orangtua kalian bangga dengan perkembangan kalian di sana nanti," imbuh Puan.
Baca juga: Kisah Kembar Devi-Desi Anak Buruh Tani Lolos Beasiswa S2 ke Australia, Pernah Jadi SPG Demi Kuliah
Puan pun menyampaikan ucapan selamat kepada para orangtua yang anak-anaknya terpilih untuk berangkat ke Portugal.
Sebagai informasi, orang tua para penerima beasiswa berasal dari latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda.
Ada yang bekerja sebagai penjaga keamanan terminal, penjual kerupuk pekerja mebel, penjual kue dan lainnya.
"Untuk para orangtua saya juga ucapkan selamat, karena pasti bangga anak-anaknya sudah terpilih untuk berangkat ke Portugal," ucapnya.
Orang tua Maulana Fadil yang bekerja sebagai penjual kerupuk mewakili para orang tua peraih beasiswa KKS menyampaikan rasa syukur dan bangganya terhadap program ini.
Ia mengaku awalnya banyak tetangga tidak percaya anaknya akan berangkat ke Portugal, namun kini semua bangga melihat pencapaian tersebut.
“Saya bangga dengan apa yang dicapai anak saya melalui program KKS. Ini kesempatan luar biasa,” ujarnya.
Sempat Diremehkan
Bambang Pacul menegaskan, KKS adalah program pertama di Indonesia yang secara serius membuka jalur internasional bagi pemain usia muda dengan metode pertukaran pelajar di bawah 18 tahun sesuai peraturan FIFA dan 8 pemain akan disebar ke beberapa klub di eropa.
Ia mengungkapkan, enam dari delapan pemain KKS sudah masuk dalam seleksi timnas U-17.
“Ini bukti bahwa pembinaan yang benar bisa menghasilkan pemain hebat. Ingat selalu doa dan restu orang tua, serta fokus belajar agar cita-cita kalian tercapai,” pesan Pacul.
Kisah Wahyuni Guru SMP yang 5 Tahun Rela Seberangi Sungai Deras Demi Mengajar: Satu-satunya Akses |
![]() |
---|
Viral, Pekerja Indonesia Disebut Ngamuk di Kamboja Gara-gara Upah, Kemenlu Ungkap Faktanya |
![]() |
---|
Viral Video WNA Pengendara Pajero Tabrak dan Seret Motor Sejauh 5 Km di Tangerang, Polisi Buka Suara |
![]() |
---|
Respons Demokrat soal Viral Video SBY Tak Salami Kapolri di HUT ke-80 TNI |
![]() |
---|
Viral Modus Penipuan Lewat Fitur “Share Screen” di WhatsApp, Pakar Siber Ungkap Cara Antisipasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.