Geger Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Aceh Utara Dipenuhi Belatung, Anggota DPR Desak Kemenkes Tegas

Kekesalan publik ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial pada Senin (29/9/2025),

Editor: Ravianto
TIKTOK
RANJANG BERBELATUNG - Tangkapan layar ranjang di ruang perawatan RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, Aceh terlihat dipenuhi belatung. 

TRIBUNJABAR.ID, ACEH UTARA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh (Ninik), menyoroti insiden memprihatinkan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara.

Rumah sakit itu menjadi sorotan karena fasilitas vital pasien—kasur perawatan—ditemukan dalam kondisi sangat kotor dan dipenuhi belatung.

Kejadian ini dinilai sebagai bentuk kelalaian serius manajemen rumah sakit terhadap standar kebersihan dan pelayanan.

Kebersihan Mutlak untuk Kesembuhan Pasien

Kekesalan publik ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial pada Senin (29/9/2025), yang memperlihatkan kasur pasien di salah satu kamar RSUD Cut Meutia tampak robek dan menjijikkan karena belatung.

Nihayatul Wafiroh menegaskan bahwa kebersihan merupakan komponen mutlak dalam standar kewaspadaan fasilitas kesehatan karena sangat menentukan proses penyembuhan pasien.

“Kebersihan ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan standar yang mutlak dilakukan.

Kalau bersih tentu sangat menentukan proses penyembuhan pasien.

Tidak boleh ada kompromi terhadap kebersihan,” kata Ninik dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Kemenkes Didesak Lakukan Audit Menyeluruh

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera turun tangan dan menindak tegas pihak manajemen RSUD Cut Meutia.

Ia juga meminta agar Kemenkes melakukan evaluasi dan audit kebersihan secara menyeluruh, tidak hanya di RSUD Cut Meutia, tetapi di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.

“Kemenkes harus bergerak cepat, memberikan sanksi tegas kepada pihak manajemen RSUD Cut Meutia, serta melakukan audit kebersihan di seluruh fasilitas kesehatan,” tegas Ninik.

Ninik menekankan bahwa insiden kasur berbelatung ini harus menjadi peringatan keras.

Lingkungan yang bersih adalah hak pasien dan merupakan faktor penting dalam proses pemulihan.

“Ini bukan hanya soal citra layanan kesehatan, tetapi menyangkut keselamatan dan hak pasien mendapatkan perawatan yang layak."

"Jangan sampai pasien yang sedang berjuang untuk sembuh justru menghadapi kondisi lingkungan yang kotor dan membahayakan,” pungkasnya.

Video Kasur Berbelatung Viral 

Kasus ini pertama kali diketahui publik setelah seorang warga merekam video keberadaan ulat belatung di atas ranjang pasien IGD RSUD Cut Meutia pada 29 September 2025, dan membagikannya ke platform TikTok.

Video tersebut langsung viral dan menuai kecaman luas.

Insiden ini turut mendapat perhatian dari anggota DPR Aceh Dapil Aceh Utara dan Lhokseumawe, Hj. Salmawati atau yang akrab disapa Bunda Salma. 

Ia menyebut kondisi tersebut bukan hanya mencoreng citra pelayanan kesehatan, tapi juga melukai rasa kemanusiaan masyarakat.

Manajemen Minta Maaf

Manajemen RSUD Cut Meutia Aceh Utara menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat atas kejadian viral pasien tidur di atas kasur berbelatung yang terjadi di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD Cut Meutia, dr. Syarifah Rohaya, SpM, dalam pernyataan tertulis yang dikutip Serambinews.com, Jumat (3/10/2025), mengakui bahwa insiden tersebut merupakan bentuk kelalaian (human error) dalam pelayanan.

Pihaknya segera melakukan pembenahan sarana, prasarana, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik petugas maupun manajemen rumah sakit.

Ia menjelaskan bahwa matras yang digunakan pasien sebenarnya sudah tidak layak pakai dan telah digudangkan, namun secara keliru dipakai kembali.

“Beban kerja yang tinggi, jumlah pasien yang ramai, serta ruang perawatan yang penuh turut menjadi faktor terjadinya kasus ini,” ujarnya.

Pascaviralnya insiden ini, dr. Syarifah menyatakan bahwa pihaknya langsung menggelar rapat manajemen dan melakukan investigasi internal.

Dalam 24 jam, manajemen memutuskan mengganti kepala ruangan, memberikan pembinaan kepada petugas yang dinilai tidak responsif, serta merestrukturisasi tata ruang IGD.

Selain itu, rumah sakit juga memperkuat protokol komunikasi dan pelayanan, dengan menegaskan kembali pentingnya empati tenaga medis terhadap pasien.

“Kami ingatkan kepada seluruh petugas, bahwa yang mereka hadapi adalah orang-orang yang sedang sakit, sehingga sikap empati harus dikedepankan,” tegas dr. Syarifah.

Sebagai rumah sakit umum pendidikan tipe B dan rujukan regional, RSUD Cut Meutia menjadikan insiden ini sebagai momentum evaluasi menyeluruh dan peningkatan mutu layanan.

Manajemen juga membuka ruang pengaduan masyarakat melalui berbagai saluran, termasuk media sosial.

“Informasi, kritik, dan komplain masyarakat akan kami kelola sebagai bahan perbaikan agar dapat memberikan pelayanan lebih bermutu,” tambahnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Prohaba.co dengan judul Viral Kasur Pasien Berbelatung di RSUD Cut Meutia, Manajemen Minta Maaf dan Lakukan Evaluasi

chaerul umam/tribunnews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved