Mengintip Tempat Tinggal Bjorka, Hacker Bobol Ribuan Dolar tapi Tinggal di Rumah Sangat Sederhana

Jadi sorotan karena meski berhasil melakukan pembobolan besar, W diketahui tinggal di rumah kecil dan sederhana.

Tribunmanado/Arthur Rompis
PENANGKAPAN BJORKA - Rumah yang diduga milik Bjorka alias Wahyu di Kelurahan Lawangirung, Manado Jumat (3/10/2025). Siapa sangka hacker yang berhasil meretas 4,9 juta dana nasabah dan beroleh keuntungan hingga USS 9000 tersebut tinggal di sebuah rumah kecil dan sederhana di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, kota Manado, provinsi Sulut. 

Seperti diketahui, Bjorka ditangkap setelah bobol data nasabah.

Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya akhirnya telah menangkap hacker Bjorka.

Sosok Hacker Bjorka yang kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian memiliki inisial WFT,

Ia merupakan pemuda asal Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) ia ditangkap polisi di Rumah Jaga V, Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, pada Selasa (23/9/2025).

WFT ditangkap atas laporan dari pihak Bank Swasta yang merasa diperas oleh pesan dari Bjorka.

Melakukan peretasan data nasabah, WFT mengaku karena membutuhkan uang.

Hal tersebut, disampaikan Kasubdit IV Ditreskrimsus Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, dalam keterangan pers pada Kamis (2/10/2025).

“Jadi motivasinya adalah hanya untuk masalah kebutuhan, masalah kebutuhan, motifnya masalah uang."

"Segala sesuatu yang dikerjakan, sementara yang kita temukan, adalah untuk mencari uang,” ungkapnya di Mapolda Metro Jaya.

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Alvian Yunus, turut menjelaskan perihal penangkapan Bjorka.

Menurut Alvian, penangkapan Bjorka ini, bermula dari adanya laporan bank swasta.

Baca juga: Hacker Bjorka Berulah Lagi, Data NIK dan NPWP Jokowi dan Anak-anaknya Dibobol, Dijual Segini

Dalam laporannya, pelapor mengatakan, pada 5 Februari 2025, terlapor dengan akun X @Bjorkanesiaaa mengunggah tampilan layer aplikasi bank milik nasabah.

Akun itu, juga mengunggah data-data nasabah di sebuah situs.

"Unggahan itu membuat pelapor (bank swasta) mengalami kerugian terhadap sistem perbankan yang berpotensi diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.

"Akun tersebut juga mengirimkan pesan ke akun resmi X salah satu bank yang mengklaim sudah melakukan hack kepada 4.9 juta akun database nasabah Bank," imbuh Alvian.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved