Cegah Serangan Siber, Pengamanan Berlapis Dipasang Jaga Data Warga hingga Aplikasi Pemkot Bandung

Diskominfo Kota Bandung juga secara berkala melakukan IT Security Assessment (ITSA) semacam cek kesehatan untuk aplikasi sebelum diluncurkan.

Istimewa
ILUSTRASI HACKER DATA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, telah memiliki berbagai macam cara untuk mencegah pembobolan data warga dan serangan siber ke aplikasi milik pemerintah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, telah memiliki berbagai macam cara untuk mencegah pembobolan data warga dan serangan siber ke aplikasi milik pemerintah.

Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A Brilyana mengatakan, untuk menjaga keamanan sistem digital salah satu langkah konkretnya adalah penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) untuk dokumen penting seperti Kartu Keluarga, akta kelahiran, dan surat perizinan.

"Dengan TTE, keaslian dokumen dapat terjamin sekaligus mencegah pemalsuan. Tanda tangan elektronik tidak hanya memudahkan layanan, tapi juga melindungi dokumen agar tidak dimanipulasi," ujar Yayan, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Heboh, Bahrain Kena Serangan Siber, Banyak Nama Tempat di Google Maps Berubah Jadi AFC Mafia

Selain itu, kata Yayan, Diskominfo Kota Bandung juga secara berkala melakukan IT Security Assessment (ITSA) semacam cek kesehatan untuk aplikasi sebelum diluncurkan.

"ITSA ini penting untuk mendeteksi celah keamanan sejak awal. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan begitu, aplikasi layanan publik bisa dipakai dengan aman oleh masyarakat," katanya.

Di sisi lain, pihaknya menyoroti pentingnya audit berkala terhadap sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Sebab, perkembangan teknologi yang sangat cepat dan kompleksitas serangan siber terus meningkat.

"Audit SPBE dilakukan agar sistem digital pemerintah selalu mutakhir dan aman digunakan. Kami rawat sistem ini secara rutin, seperti servis kendaraan," ucap Yayan

Sebagai garda terdepan Kota Bandung, pihaknya juga telah membentuk BandungKota-CSIRT (Computer Security Incident Response Team), sebuah tim tanggap cepat yang siap menangani insiden siber secara terkoordinasi.

"CSIRT ini bisa dibilang pasukan khusus untuk ruang digital. Mereka memantau sistem, menyiapkan langkah mitigasi, dan bekerja sama dengan lembaga nasional jika diperlukan," ujarnya.

Baca juga: Polres Subang Serahkan Uang kepada bank bjb Hasil Kejahatan Pembobolan ATM, Diapresiasi Pihak Bank

Sementara masyarakat dan ASN diminta agar tidak membagikan data pribadi di kanal tidak resmi, kemudian harus mengganti kata sandi secara berkala dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA).

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved