Berita Viral

Viral Guru SMAN 10 Makassar Tiba-tiba Dipecat usai 16 Tahun Mengabdi, Ngaku Tak Pernah Dapat SP

Nasib pilu menimpa Jupriadi, seorang guru di SMAN 10 Makassar yang telah mengabdi selama 16 tahun, dapat surat pemberhentian tiba-tiba.

Istimewa
ILUSTRASI GURU - Nasib pilu menimpa Jupriadi, seorang guru di SMAN 10 Makassar yang telah mengabdi selama 16 tahun. 

Namun ternyata surat itu berisi pemberitahuan bahwa ia dibebastugaskan.

“Saya pribadi tidak terima. Tidak pernah dipanggil sebelumnya, tidak ada SP 1 sampai SP 3,” ujar Jupriadi, Senin (29/9/2025), dikutip dari Tribun Timur.

Ia mengaku tidak pernah menjalani evaluasi kinerja dan merasa telah menjalankan tugasnya dengan baik setiap hari.

Selain itu, ia juga membenarkan pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 dari Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Dapil IV Panakkukang-Manggala.

Menurut Jupriadi, tidak ada aturan yang melarang tenaga honorer untuk maju sebagai caleg.

Setelah diberhentikan pada Maret 2023, ia mencoba mendaftar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu di tahun 2024 dan paruh aktu di tahun 2025.

Akan tetapi, usahanya gagal karena data dirinya telah dihapus dari sistem Dapodik.

“Saya sudah siapkan semua berkas, tapi data saya di Dapodik sudah dihapus,” keluhnya.

Baca juga: Yana Mulyana Jadi Manusia Silver di Cimahi, Pulang Jalan Kaki Pinggir Tol: Demi Kebutuhan Anak-Istri

Tanggapan Kepala SMAN 10 Makassar

Kepala SMAN 10 Makassar, Bahmansyur memberikan klarifikasi terkait viralnya kasus tersebut.

Bahmansyur membenarkan Jupriadi mengabdi sejak era kepemimpinan Drs Syamsu Alam sebagai guru komputer.

Akan tetapi, menurutnya, Jupriadi tidak memiliki Akta IV dan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan), serta tidak tercatat dalam daftar hadir guru sejak Januari 2022.

“Selama tiga bulan terakhir, kami menilai tidak ada peningkatan dan perbaikan kinerja dari sisi kedisiplinan dan efektivitas pekerjaan,” ujar Bahmansyur dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

Sekolah memutuskan tidak melanjutkan tugas Jupriadi terhitung sejak 8 Maret 2023.

Tugas terakhir Jupriadi sebagai pengelola laboratorium komputer dan penanggung jawab Smart Schoo.

Kini, Jupriadi hanya bisa berharap ada kejelasan dan keadilan atas statusnya, serta perlindungan bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi.

(Tribunjabar, Salma Dinda/Tribun Timur, Faqih Imtiyaaz)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved