Berita Viral
Viral Guru SMAN 10 Makassar Tiba-tiba Dipecat usai 16 Tahun Mengabdi, Ngaku Tak Pernah Dapat SP
Nasib pilu menimpa Jupriadi, seorang guru di SMAN 10 Makassar yang telah mengabdi selama 16 tahun, dapat surat pemberhentian tiba-tiba.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Nasib pilu menimpa Jupriadi, seorang guru di SMAN 10 Makassar yang telah mengabdi selama 16 tahun.
Jupriadi diketahui bergabung pada tahun 2007 sebagai guru honorer.
Saat itu sekolah kekurangan tenaga pengajar untuk mata pelajaran Teknik Informatika.
Ia pun ditunjuk langsung oleh pihak sekolah untuk mengajar ilmu komputer yang saat itu masih menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional.
Akan tetapi setelah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TK) dihapus dari kurikulum, tugas Jupriadi dialihkan ke pengelolaan laboratorium komputer.
Jupriadi bertanggung jawab atas jaringan, peralatan, dan juga membantu di bagian tata usaha.
Saat program Smart School diluncurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Jupriadi dipercaya menjadi operator utama, mengelola delapan layer sistem yang diterapkan SMAN 10 Makassar.
Baca juga: Viral WNI Diduga Curi Barang-barang Mewah di Jepang Senilai Rp 1 Miliar, Kini Ditangkap Polisi
Selama bertahun-tahun, ia aktif menjalankan tugasnya, termasuk melakukan sosialisasi ke kelas-kelas.
Ia diketahui bekerja di bawah kepemimpinan beberapa kepala sekolah. Mulai Plt Basri hingga Bahmansyur.
Akan tetapi, ia sering mempertanyakan status dan kelayakan tugas sebagai operator Smart School.
Ia mengaku tidak pernah mendapat tanggapan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan.
Konflik berawal ketika pesan politik dikirim ke grup WhatsApp sekolah.
Ia menanggapi dengan menyatakan bahwa gurp pendidikan seharusnya bebas dari konten politik.
Setelah mengomentari hal itu, ia pun dikeluarkan dari grup.
Keesekokan harinya ia pun dipanggil oleh Kepala Tata Usaha dan menerima surat yang awalnya ia kira insentif Smart School.
Namun ternyata surat itu berisi pemberitahuan bahwa ia dibebastugaskan.
“Saya pribadi tidak terima. Tidak pernah dipanggil sebelumnya, tidak ada SP 1 sampai SP 3,” ujar Jupriadi, Senin (29/9/2025), dikutip dari Tribun Timur.
Ia mengaku tidak pernah menjalani evaluasi kinerja dan merasa telah menjalankan tugasnya dengan baik setiap hari.
Selain itu, ia juga membenarkan pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 dari Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Dapil IV Panakkukang-Manggala.
Menurut Jupriadi, tidak ada aturan yang melarang tenaga honorer untuk maju sebagai caleg.
Setelah diberhentikan pada Maret 2023, ia mencoba mendaftar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu di tahun 2024 dan paruh aktu di tahun 2025.
Akan tetapi, usahanya gagal karena data dirinya telah dihapus dari sistem Dapodik.
“Saya sudah siapkan semua berkas, tapi data saya di Dapodik sudah dihapus,” keluhnya.
Baca juga: Yana Mulyana Jadi Manusia Silver di Cimahi, Pulang Jalan Kaki Pinggir Tol: Demi Kebutuhan Anak-Istri
Tanggapan Kepala SMAN 10 Makassar
Kepala SMAN 10 Makassar, Bahmansyur memberikan klarifikasi terkait viralnya kasus tersebut.
Bahmansyur membenarkan Jupriadi mengabdi sejak era kepemimpinan Drs Syamsu Alam sebagai guru komputer.
Akan tetapi, menurutnya, Jupriadi tidak memiliki Akta IV dan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan), serta tidak tercatat dalam daftar hadir guru sejak Januari 2022.
“Selama tiga bulan terakhir, kami menilai tidak ada peningkatan dan perbaikan kinerja dari sisi kedisiplinan dan efektivitas pekerjaan,” ujar Bahmansyur dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).
Sekolah memutuskan tidak melanjutkan tugas Jupriadi terhitung sejak 8 Maret 2023.
Tugas terakhir Jupriadi sebagai pengelola laboratorium komputer dan penanggung jawab Smart Schoo.
Kini, Jupriadi hanya bisa berharap ada kejelasan dan keadilan atas statusnya, serta perlindungan bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi.
(Tribunjabar, Salma Dinda/Tribun Timur, Faqih Imtiyaaz)
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Viral WNI Diduga Curi Barang-barang Mewah di Jepang Senilai Rp 1 Miliar, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Tampang Pria yang Aniaya dan Sabet Kurir Paket di Bekasi Ogah Bayar COD, Menunduk Ditahan Polisi |
![]() |
---|
Viral, Satu Keluarga Diserang Pemuda di Naringgul Cianjur Bawa Sajam, Anak-anak Nangis Dalam Mobil |
![]() |
---|
Viral Mobil SPPG Dipakai Jualan Buah di Pasar, padahal Harusnya untuk Antar Menu MBG |
![]() |
---|
Sosok Pelaku yang Aniaya & Sabet Kurir Paket di Bekasi Pakai Parang Ternyata Korbannya Tak Cuma Satu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.