Daftar 4 Kejanggalan Kematian Brigadir Esco Dibunuh Istrinya yang Polwan, Pengakuan Mertua Disorot

Daftar 4 kejanggalan kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, polisi dibunuh istrinya, Briptu Rizka Sintiyani, pengakuan ayah mertua jadi sorotan.

|
Editor: Hilda Rubiah
Dok Istimewa
POLISI DIBUNUH ISTRI: Kolase foto Almarhum Brigadir Esco Faska Rely (kanan) dan sang istri Briptu Rizka Sintiani (kiri) yang kini ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan suaminya. - Daftar 4 kejanggalan kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, polisi yang diduga dibunuh istrinya Briptu Rizka Sintiyani, pengakuan ayah mertua jadi sorotan. 

Ada luka sayatan dan pukulan di kepala

Kejanggalan kedua adalah terkait jumlah pelaku yang membunuh Brigadir Esco.

Keluarga yakin yang menghabisi nyawa Esco tak cuma istrinya saja.

Dugaan tersebut diurai keluarga korban karena melihat temuan di TKP dan jenazah Esco.

"Saat penemuan jenazah itu sekitar 12 meter dari rumah almarhum. Ada sayatan pisau di lengan kiri Brigadir Esco dan pukulan benda tumpul di belakang kepala. Kami meyakini naluri manusia yang ingin hidup kan melakukan perlawanan. Maka kami meyakini tidak mungkin seorang perempuan memiliki kekuatan fisik untuk melakukan pembunuhan atau penganiayaan seorang diri," ujar Lalu Anton.

Keluarga sempat melihat ada luka bekas perlawanan dari Brigadir Esco.

Menurut keluarga, ada banyak pelaku dengan peran berbeda-beda di balik pembunuhan Brigadir Esco.

"Bukti pisau di sebelah kiri itu bukti Brigadir Esco sempat melakukan perlawanan. Maka kami meyakini kasus pembunuhan Brigadir Esco tidak dilakukan tunggal oleh tersangka R. Kami meyakini banyak yang membantu, membawa jenazah dari eksekusi awal jenazah, melakukan ikat tali di leher Brigadir Esco, terus yang melkukan penghilangan barang bukti, percakapan chat di HP Brigadir Esco," ungkap Lalu Anton.

Pengakuan ayah mertua janggal

Selanjutnya, kejanggalan ketiga di balik kematian Esco adalah terkait cerita ayah mertuanya.

Untuk diketahui, saksi yang pertama kali mengetahui Brigadir Esco tewas adalah ayah mertuanya sendiri, H Saihun.

Saihun sempat menceritakan detik-detik dirinya menemukan mayat Brigadir Esco.

Awalnya pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025 itu Saihun hendak mencari ayahnya yang hilang.

Namun Saihun malah menemukan jasad Esco dalam kondisi memilukan yakni tergantung dengan tali.

"Awalnya saya nyari ayam, ayam ini sudah  hilang satu hari. Saat saya cari ayam ini dan saya lihat tali dari jarak jauh, saya penasaran firasat saya mungkin ada bangkai, tahu-tahu bau amis semakin mendekat dan saya temukan (jasad Esco)," kata Saihun dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Lombok.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved