Gerakan 'Stop Strobo' Berhasil, Kakorlantas Polri Bekukan Penggunaan Strobo dan Sirene Patwal

Suara 'Tot-tok Wok-wok' pada mobil patwal mendapat penolakan keras dari masyarakat di media sosial.

Editor: Ravianto
Via Kompas.com
STOP STROBO - Potongan video yang menunjukkan mobil Toyota Fortuner membuka jalan untuk pariwisata. Polri membekukan penggunaan strobo dan sirine setelah diprotes oleh mantan Duta Besar, Peter F Gontha. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengambil langkah tegas terkait keluhan masyarakat soal penggunaan strobo dan sirine di jalan raya.

Menanggapi protes keras yang viral di media sosial, terutama dengan istilah 'Tot-tok Wok-wok', Irjen Agus mengumumkan pembekuan penggunaan strobo untuk sementara waktu.

Irjen Agus menjelaskan bahwa seluruh masukan dari masyarakat, termasuk dari generasi Z, dianggap sebagai hal positif yang harus segera dievaluasi.

Menurutnya, suara sirene pada mobil patwal sering kali mengganggu ketenangan, terutama saat lalu lintas padat.

"Saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi padat."

"Ini kita evaluasi biarpun ada ketentuannya pada saat kapan menggunakan sirene," ujar Irjen Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Baca juga: Viral Pemilik Pajero Pasang Senapan di Atas Kap Mobil, Nyalakan Strobo di Jalan, Alasan Cari Sensasi

Ia juga menyampaikan terima kasih atas masukan yang disampaikan oleh masyarakat.

"Sementara kita bekukan, semoga tidak usah harus pakai tot tot lagi lah. Setuju ya?" tambahnya, menunjukkan sikap terbuka terhadap aspirasi publik.

Pembekuan penggunaan strobo dan sirine ini merupakan respons terhadap gerakan yang sebelumnya diinisiasi oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha.

Melalui unggahan di media sosial, Peter F. Gontha mengajak masyarakat untuk menyebarkan stiker bertuliskan sindiran, "Hidupmu dari Pajak Kami, Stop Strobo dan Sirine".

Seruan ini dengan cepat menjadi viral dan ramai diperbincangkan netizen.

Banyak yang merasa stiker tersebut mewakili kemarahan mereka terhadap maraknya oknum pengemudi yang menggunakan lampu dan sirine secara tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.

Kakorlantas Polri terus memantau aspirasi masyarakat melalui media sosial untuk memastikan pelayanan Polri dapat dirasakan secara langsung dan maksimal.

"Kita selalu seperti generasi Z, ikut di media terus," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved