Respons Menpar Widiyanti soal Kabar Mandi Air Galon saat Kunjungan: Ada yang Ingin jadi Menteri
Menpar Widiyanti Putri Wardhana buka suara terkait kabar viral yang menyebut dirinya harus mandi pakai air galon saat kunjungan kerja ke pelosok.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana akhirnya buka suara terkait kabar viral yang menyebut dirinya harus mandi pakai air galon saat kunjungan kerja ke pelosok.
Kabar tersebut beredar viral di media sosial melalui unggahan tangkapan layar sebuah pesan di Direct Message Instagram.
"Gosip dari staf belio. Kalo belio ke pelosok seperti Bajo, belio minta siapin air galon buat mandi," tertulis dalam pesan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Iya, kabar miring mungkin ada yang ingin jadi menteri pariwisata," kata Widiyanti, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
Widiyanti mengatakan, ia pernah menepis kabar ini sebelumnya.
Setiap kali kunjungan kerja ke luar kota, kata Widiyanti, ia selalu menginap di hotel sekaligus mengecek kondisi di sana.
"Bahwa saya kalau ke daerah itu selalu nginap di hotel sekalian juga melihat hotel-hotel di Indonesia, ngecek keadaan, dan semua hotel saya jamin ada air bersih," ujar dia.

Baca juga: Kemenpar Buka Suara soal Kabar Viral Widiyanti Putri Mandi Pakai Air Galon: 100 Persen Hoaks
Widiyanti pun menegaskan bahwa selama ini ia mandi dengan air bersih yang tersedia di hotel.
"Jadi, saya tidak mandi pakai air galon di hotel-hotel. Dan even homestay pun di desa wisata kami cek ada air bersih dan ada air panas juga," papar dia.
Klarifikasi Kementerian Pariwisata
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata telah terlebih dulu menanggapi kabar Widiyanti Putri Wardhana mandi memakai air galon yang viral tersebut.
Staf Khusus Kemenpar, Apni Jaya Putra menyatakan bahwa isu tersebut datang dari sumber anonim di media sosial yang tidak bisa diverifikasi.
"ASN mana? Sumbernya anonim. Itu bersumber dari media yang tidak jelas. Padahal itu hoaks," kata Apni, Selasa (23/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
Apni menilai ramainya isu tersebut berbahaya karena bisa menyesatkan publik dengan disinformasi.
"Kalau gosip berkembang jadi disinformasi bahkan hoaks, itu mengerikan," ujar dia.
Lebih lanjut, Apni juga membantah bahwa Widiyanti Putri harus mandi memakai air galon saat kunjungan kerja.
Ia sendiri memang kerap mendampingi Widiyanti Putri dalam kabinet tersebut saat harus berdinas ke daerah-daerah.
"Ibu Menteri biasanya perjalanan PP (pulang-pergi) atau menginap paling lama satu malam," tutur Apni.
"Itu pun di hotel atau homestay dengan kualitas (saluran) air bagus. Jadi tidak ada perlunya mandi pakai galon. Itu 100 persen hoaks," sambung dia.
Lebih lanjut, Apni juga menanggapi terkait gaya berpakaian sang menteri yang dinilai kerap tampil glamor dengan barang-barang mewah.
Baca juga: Menteri Pariwisata: Lulusan Poltekpar NHI Bandung Bisa Jadi Motor Penggerak Pariwisata Berkelanjutan
Salah satunya terkait unggahan yang memperlihatkan Widiyanti Putri memakai baju dari Chanel Haute Couture Collection seharga Rp493-657 juta dan kacamata hitam Bottega Veneta senilai Rp6,8 juta.
Apni menjelaskan, foto yang beredar sebenarnya diambil sebelum Widiyanti menjabat menteri.
"Sebelum jadi menteri, ibu (Widiyanti) memang lama di dunia fashion sebagai pengusaha. Tapi setelah dilantik, beliau menyesuaikan diri," ujar Apni.
Menurut Apni, Widiyanti Putri saat ini lebih sering memakai pakaian dari brand lokal sebagai bentuk promosi.
"Coba cek, sebagian besar busana beliau sekarang adalah wastra nusantara. Itu bagian dari promosi budaya dan pariwisata," jelas Apni.
Isu lain yang beredar adalah soal penyambutan yang merepotkan.
Apni menegaskan justru sebaliknya, Widiyanti tidak ingin membebani daerah.
"Ibu itu jarang mau disambut. Kalau pun ada, minta sesederhana mungkin," kata Apni.
"Bahkan sering pulang tanpa seremoni, hanya pamit singkat. Beliau nggak mau daerah habiskan energi untuk hal seremonial," sambung dia.
Menurut Apni, Widiyanti memilih tetap fokus pada target besar pariwisata ketimbang menanggapi gosip.
"Targetnya jelas: jumlah wisatawan, devisa, pengembangan destinasi, lapangan kerja, UMKM. Itu lebih besar daripada isu hoaks ini," ujar dia.
Meski dianggap tidak penting, Kemenpar merasa perlu meluruskan isu ini agar publik tidak salah paham.
"Kalau kami diam, orang mengira benar. Padahal semua bisa dicek, jadwal kunjungan, tempat menginap, soal air galon itu tidak ada sama sekali," kata Apni.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Viral Guru SMAN 10 Makassar Tiba-tiba Dipecat usai 16 Tahun Mengabdi, Ngaku Tak Pernah Dapat SP |
![]() |
---|
Dulu Wara-wiri di Televisi, Narji Cagur Kini Banting Setir Jadi Petani, Sering Keliling Indonesia |
![]() |
---|
Viral WNI Diduga Curi Barang-barang Mewah di Jepang Senilai Rp 1 Miliar, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Sosok Dua Kepala Sekolah Viral Karaoke Mesra di Jam Belajar, Pakai Smart TV Bantuan Presiden |
![]() |
---|
Tampang Pria yang Aniaya dan Sabet Kurir Paket di Bekasi Ogah Bayar COD, Menunduk Ditahan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.