Terlalu, DPR Temukan Ada Menu MBG Telur Dipotong dan Dibagi 7, Lalu Hadrian: Tak Layak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini makin banyak mendapat sorotan. Selain kasus keracunan juga porsi makanannya.

Istimewa
MENU IKAN HIU - Foto dokumentasi menu MBG yang disajikan SDN 12 Benua Kayong, Ketapang yang membuat sejumlah siswa keracunan. Ada ikan hiu filet saus tomat, tahu goreng, oseng kol dan wortel, serta melon. Terbaru. DPR RI menemukan kasus menu MBG di mana telur dipotong dan dibagi 7. 

TRIBUNJABAR.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini makin banyak mendapat sorotan.

Selain banyaknya kasus keracunan ribuan siswa akibat mengonsumsi MBG, kini temuan lain yang memprihatinkan kembali terjadi. 

Temuan memprihatinkan ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI sekaligus politisi PKB, Lalu Hadrian Irfani.

Lalu Hadrian Irfani mengungkap temuan komisinya soal sajian  MBG yang dinilai tidak layak.

“Kami juga sering menemukan di lapangan, bahwa menu-menu itu tidak sesuai dengan yang disampaikan pada saat sosialisasi-sosialisasi,”

“Contoh, misalnya dalam satu rantang MBG itu pernah kami temukan telurnya sepotong, sepotong itu juga dibagi-bagi menjadi 7. Kemudian ada tempe orek. Tempe orek itu kan sudah kecil, itu juga isinya cuma 5 biji, jadi tidak tempe utuh. Kemudian sayur kacang panjang itu isinya 3 lembar, ini kan jauh dari kata sempurna gizinya,”  kata Lalu dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: SEPAKBOLA Malaysia Terguncang, FIFA Sanksi Berat FAM Terkait Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Asing

Lalu mengungkapkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) seharusnya tidak hanya meminta data untuk menjalankan program MBG.

“(BGN harus) betul-betul membuka diri dalam proses pelaksanaannya, membuka diri mengajak bicara seluruh stakeholder pendidikan yang ada di daerah, termasuk sekolah, Dinas Pendidikan,”

“Jangan hanya meminta data kemudian setelah itu selesai, tidak diajak koordinasi. Kemudian yang ingin kami sampaikan juga bahwa guru-guru yang ada di sekolah tersebut juga diajak bicara terkait dengan menu,” katanya.

BGN juga seharusnya membuka diri untuk bekerja sama dan menerima masukan atau saran dari pihak sekolah.

“Tujuannya ini sangat mulia. Jadi sekali lagi, ini harus kita dukung bersama dan kita bersama-sama untuk mensukseskan ini (MBG),” ujar Lalu. (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved