Raditya Meninggal Dianiaya

Tetangga Ungkap Kondisi Raditya Sebelum Tewas Dianiaya: Ibu Tiri Terlalu Keras dan Overprotektif

Tetangga mengenang saat terakhir Raditya meminta uang, namun tetangganya tak mempunyai uang, sehingga tak bisa membelikannya jajan.

|
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
BERDUKA - Pemakaman RAF (4) bocah asal Garut yang diduga meninggal akibat penganiayaan. Pemakaman dilakukan di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/11/2025) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Balita Raditya Allibyan Fauzan (4), yang dianiaya ibu tirinya yang bernama Sari Mulyani (26) hingga tewas, meninggalkan duka mendalam pada tetangganya.

Raditya dikenal para tetangga anak yang cukup aktif bermain di lingkungannya 

Raditya tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di rumah kontrakan Gang Gagak IV A, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung

Seorang tetangganya, Kusumawardhani (60) mengaku keluarga korban ini baru sekitar dua bulan tinggal di sana.

Katanya, tak ada kendala sosial dalam masalah berbaur dengan lingkungan. Kusumawardhani menyebut Raditya sering bermain di depan rumahnya.

"Kami (warga) enggak menyangka. Bahkan, sampai detik ini saya tak menyangka (dianiaya). Duh ya Allah, anak itu sering main di depan rumah saya," katanya di Jalan Cipadung, Selasa (25/11/2025).

Dia juga bercerita, tetangga lain bahkan telah menganggap Raditya seperti anaknya sendiri, semisal Raditya sering memanggil dengan sebutan Mama Ija.

"Ya itu saking dekatnya almarhum dan bahkan tak sungkan meminta jajan ke tetangga, ada sering dipanggil Mama Ija," ujarnya sambil mengenang sosok Raditya dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia juga mengenang saat terakhir Raditya meminta uang, namun Mama Ija tak mempunyai uang, sehingga tak bisa membelikannya jajan.

"Jadi, yang depan rumah saya sampai kemarin menangis. Soalnya dia terkadang suka bilang 'Mama Ija minta susu, Mama Ija minta jajan'. Mama Ija ini kemarin menangis. Biasannya suka minta ke tetangga, pas terakhir kemarin tetangganya lagi enggak punya uang. Dan, ketika kemarin ada kabar bian begini, dia nangis,” kata Kusuma.

Secara umum, lanjuta Kusuma, Raditya yang akrab disapa Bian ini, anak yang kalem, tak banyak tingkah, dan tetap bisa ceria saat diajak bercanda. Namun, dia tak memungkiri bahwa di sisi lain, balita tersebut sering terlihat tertekan.

“Jadi, seperti yang terkadang suka bingung. Seperti anak itu kan kadang-kadang nge-blank gitu ya,” ucapnya 

Disinggung soal perlakuan sang ibu tiri kepada almarhum, Kusumawardhani mengatakan ibu tirinya memang cenderung over protektif. Terlihat, misalnya, saat anak itu sedang anteng bermain sepeda, ibu tirinya menegurnya dengan cara yang menurut Kusuma terlewat keras.

“Keras. Kalau misalnya melarang naik sepeda, dia langsung gas. Nah itu saya tahunya cuma dia begitu,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved