IKA Widyatama Akhirnya Punya Ketua IKA Baru Setelah 13 Tahun

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Widyatama Bandung resmi menetapkan Dhani Yahya sebagai Ketua IKA Widyatama periode 2025–2029. 

Forum musyawarah itu menandai momentum baru bagi kebangkitan organisasi alumni setelah 13 tahun berada dalam kepemimpinan yang sama.

Wakil Rektor Bidang SDM, Keuangan, Perencanaan, dan Tata Kelola Universitas Widyatama, R. Wedi Rusmawan Kusumah, menyambut positif hasil munas tersebut. 

Ia menyebut pemilihan ini sebagai titik awal yang baik untuk memperkuat hubungan antara alumni dan universitas.

“Mudah-mudahan menjadi titik awal yang bagus, kebangkitan untuk alumni,” ujar Wedi saat ditemui di Widyatama, Jalan Cikutra, Sabtu (15/11/2025).

Baca juga: Cyber Shield: Universitas Widyatama Latih Siswa SMAN 12 Bandung Tangkal Ancaman Digital

Ia memastikan universitas dan yayasan siap mendukung penuh langkah-langkah IKA.

Menurut Wedi, alumni memegang peran strategis dalam pengembangan kampus, mulai dari proses pembelajaran hingga penyaluran lulusan. 

“Informasi dari ikatan alumni sangat diharapkan. Kalau bisa membantu dalam hal finansial, tentu sangat bermanfaat,” katanya.

Ketua IKA Universitas Widyatama terpilih, Dhani Yahya, menyampaikan, langkah jangka pendek pihaknya adalah membangun komunikasi efektif antara IKA, universitas, dan yayasan. 

“Yang pertama tentu dibutuhkan komunikasi yang sangat efektif dan efisien antara IKA, universitas, dan yayasan. Itu akan kita bangun,” katanya.

Dalam tiga bulan ke depan, Dhani menargetkan penyusunan struktur kepengurusan baru, penetapan visi–misi, serta penandatanganan MoU sebagai komitmen bersama. 

“MoU ini penting secara psikologis, karena di situ ada tanggung jawab dan pemahaman bersama antara IKA, Universitas Widyatama, dan yayasan,” jelas dia.

Baca juga: Mandatori Pendaftaran KI Mahasiswa, Kemenkum Jabar dan Widyatama Sinergi Lindungi Karya Inovatif

Dhani juga menyiapkan penyusunan database besar alumni, termasuk pembuatan coffee table book berisi profil alumni yang telah sukses di berbagai bidang. 

“Ada yang sudah jadi director level, entrepreneur, bahkan entertainer. Kita akan profilkan,” ujarnya.

Upaya tersebut diharapkan menjadi dasar untuk membuka peluang kerja, program magang, hingga kerja sama job fair dengan perusahaan tempat alumni bekerja. 

“Ada bank misalnya punya lowongan, kita bisa minta mereka buat job fair di kampus. Atau entrepreneur alumni bisa buka program magang. Banyak hal kecil yang sangat tangible,” tambahnya.

Dhani menegaskan bahwa semua pemangku kepentingan, termasuk tokoh-tokoh publik yang merupakan alumni, memiliki peran penting dalam memperkuat jejaring IKA. 

Ia mencontohkan Gubernur Jawa Barat yang merupakan lulusan Widyatama.

“Jadi semua stakeholders, baik itu D3, S1, S2, program biasa, program kuliah karyawan, semuanya merupakan alumnus. Jadi bukan berarti karena S2 ataupun dia posisi apa segala macam, tentu kita bisa memasukkan beliau itu sebagai tentu ya kepala daerah wilayah Jawa Barat yang merupakan wilayah terbesar di Indonesia, yang punya posisi strategis. Di sini tentu kita sinergi bagaimana kita akan mengunjungi beliau, itu salah satunya,” ucapnya.

Ketua IKA sebelumnya, Andre Anderson, menyampaikan harapan besar bagi kepengurusan baru. 

“IKA harus tetap hidup, kami berharap ke depan komunikasinya lebih baik dengan yayasan maupun lembaga pendidikan,” ujarnya.

Andre menegaskan bahwa IKA bukan pihak yang ingin mengintervensi kampus, melainkan mitra strategis. 

“Tanpa IKA, lembaga pendidikan juga tidak mungkin bisa maju terus,” kata dia.

Ia optimistis dengan kepemimpinan baru IKA Widyatama akan lebih baik. (*)