Angkot Modern Mulai Beroperasi di Kota Bandung, Dilengkapi CCTV, Bayar Cashless
Evaluasi program angkot feeder Metro Jabar Trans (MJT) terus dilakukan. Angkor feeder ini telah beroperasi di Kota Bandung sejak awal Oktober ini.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Waktu tempuh ini menjadi gambaran nyata tantangan lalu lintas di Kota Bandung, meski moda baru ini sudah lebih tertib dan lebih nyaman dibanding angkot konvensional.
Baca juga: Jadi Supir Angkot Sejak 2003, Ecep Beralih Jadi Supir Feeder MJT, Lebih Tenang Tak Kejar Setoran
Feeder MJT resmi beroperasi mulai Rabu, 1 Oktober 2025. Moda transportasi ini berbeda dengan bus MJT reguler yang sudah ada sebelumnya, karena berbentuk angkot modern dengan sejumlah layanan tambahan.
Selama masa perkenalan, 1-8 Oktober, masyarakat Bandung bahkan bisa menikmatinya secara gratis.
Angkutan berwarna putih dengan tulisan “Feeder Metro Jabar Trans” di bagian depan ini diberi kode FD-1.
Seperti angkot biasa, di kaca depannya juga tertulis rute perjalanan, yakni Simpang Soetta Kircon – Pasar Baru ABC.
Reporter Tribun Jabar mencoba langsung layanan feeder MJT ini dari Simpang Soetta Kircon, tepat di depan Tenth Avenue. Tak perlu menunggu lama atau menunggu penuh, feeder ini langsung berangkat setelah berhenti sebentar. Bedanya dengan angkot biasa, kendaraan tidak ngetem terlalu lama, melainkan langsung melaju mengikuti jadwal.
Sebelum naik, terlihat alat khusus untuk pembayaran elektronik sudah terpasang. Penumpang nantinya hanya bisa membayar menggunakan e-money atau QRIS, tanpa transaksi tunai.
“Tarif yang diberlakukan nanti relatif terjangkau, yakni Rp 4.900 per 90 menit perjalanan. Tapi dari 1 sampai 8 Oktober ini masih gratis dulu,” kata Alfa, Tim Pelayanan Lapangan Metro Jabar Trans, Kamis (2/10).
Feeder MJT ini melayani rute Simpang Kiaracondong – Soekarno Hatta hingga Pasar Baru, lalu kembali lagi ke titik awal. Sepanjang jalur, feeder ini memiliki 51 titik pemberhentian resmi.
Beberapa di antaranya berada di lokasi strategis yang familier bagi warga Bandung, seperti ISBI Bandung, SMKN 8 Bandung, Kantor PLN Karawitan, Disnaker Kota Bandung, Kantor Pos Kosambi, Gedung Sate, Taman Lalu Lintas, hingga Museum Mandala Wangsit.
Berbeda dengan angkot konvensional, feeder ini tidak bisa menaikkan atau menurunkan penumpang sembarangan di tengah jalan. “Jadi enggak bisa sembarangan turun. Penumpang harus naik dan turun di titik pemberhentian yang sudah disediakan,” ujar Alfa.
Saat Tribun Jabar melakukan perjalanan dari Tenth Avenue ke Pasar Baru, waktu tempuh tercatat sekitar 90 menit. Namun saat kembali dari Pasar Baru menuju titik awal, perjalanan memakan waktu hampir 120 menit.
Baca juga: Organda Kota Bandung Tak Dianggap soal Beroperasinya Angkot Feeder Penghubung MJT, Tanpa Sosialisasi
Kondisi ini dipengaruhi kemacetan lalu lintas Kota Bandung serta perbaikan jalan di beberapa titik.
Meski bentuknya masih menyerupai angkot, feeder MJT dilengkapi sejumlah fasilitas tambahan. Di dalam kendaraan tersedia tempat sampah, kamera CCTV, dan kipas angin. Kapasitas penumpangnya pun dibatasi hanya 9 orang, dengan komposisi 1 di depan, 3 di sisi kiri, dan 5 di sisi kanan.
Selain itu, ada aturan tambahan yang cukup unik: penumpang tidak diperbolehkan makan dan minum di dalam kendaraan. Alasannya, menurut tim layanan, demi keselamatan karena dikhawatirkan penumpang bisa tersedak ketika kendaraan melaju.
Nuhun, Sib, Peringkat Kompetisi Indonesia Naik Berkat Kemenangan 2-0 di Kandang Bangkok United |
![]() |
---|
JADWAL Persib Bandung pada Matchday Ketiga ACL 2, Main di Kandang Lagi Setelah 4 Away Beruntun |
![]() |
---|
Persib Bandung Gulung Bangkok United, Bojan Hodak Malah Kecewa, Ini Biang Keroknya |
![]() |
---|
Tampil di GIIAS Bandung 2025, Ini Spesifikasi Jeep Gladiator Sport |
![]() |
---|
Jadi Supir Angkot Sejak 2003, Ecep Beralih Jadi Supir Feeder MJT, Lebih Tenang Tak Kejar Setoran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.