Kebijakan Penyerapan Gabah dengan HPP, Picu Rendeman Anjlok

Kebijakan penyerapan gabah dengan HPP menyebabkan rendemen (persentase beras dari gabah) turun

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
deanza falevi/tribun jabar
ILUSTRASI GABAH - Kebijakan pemerintah yang mengharuskan BULOG menyerap gabah kering panen (GKP) tanpa memperhatikan standar kualitas menjadi tantangan dalam proses pengolahan dan berdampak pada harga beras hasil pengadaan. 

“Ini belum termasuk biaya distribusi, penyimpanan, bunga bank, dan lainnya. Harga pokok beras BULOG pasti akan sangat mahal,” kata Khudori.

Dia menambahkan, jika disimpan terlalu lama, beras berkualitas rendah juga rentan rusak dan menambah kerugian.

Padahal, lanjut dia, kapasitas pengolahan BULOG terbatas. Dengan 10 sentra pengolahan padi dan 7 sentra beras, kemampuan produksi hanya sekitar 306 ribu ton beras per tahun tak sampai 10?ri target penyerapan setara 3 juta ton beras.

Untuk menutupi kekurangan, BULOG mengandalkan kerja sama maklon dengan penggilingan mitra. Namun, praktik ini juga tak bebas masalah.

Baca juga: Kebijakan Pangan Pemerintah Diduga Picu Beras Naik, Gabah Terbatas Diperebutkan Banyak Penggilingan

“Karena harga gabah di atas HPP, mitra memanipulasi rendemen agar tetap untung. Tapi akibatnya, rendemen sebenarnya tetap rendah, dan harga beras tetap mahal," jelas Khudori.

Yang lebih mengkhawatirkan, kata Khudori, adalah dampaknya terhadap keberlanjutan produksi beras nasional.

“Kalau petani terbiasa panen dini demi menjual cepat ke BULOG, mutu gabah akan terus turun. Dalam jangka panjang, ini mengancam swasembada.”

Ia pun menyayangkan kebijakan ini dijalankan tanpa uji coba terlebih dulu.

"Semestinya ada piloting dulu di wilayah terbatas, dievaluasi, baru dieksekusi nasional. Ini malah langsung dijalankan besar-besaran. Akibatnya, ekosistem perberasan terguncang," ujarnya.

Khudori mengingatkan pemerintah agar segera melakukan evaluasi menyeluruh.

“Kalau tidak, dampaknya bukan hanya di gudang BULOG, tapi sampai ke sawah petani dan meja makan rakyat,” ujarnya

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved