Pencarian Macan Tutul yang Lepas dari Lembang Park and Zoo Difokuskan di Hutan Tangkubanparahu

Pencarian macan tutul yang kabur dari kandang Lembang Park and Zoo (LPZ) akan difokuskan ke hutan Gunung Tangkubanparahu.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Giri
tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan/ARSIP
MACAN TUTUL KABUR - Petugas Lembang Park and Zoo saat menunjuk zona 3 yang diduga menjadi lokasi keberadaan macan tutul yang kabur. Kini, fokus pencariannya adalah hutan Gunung Tangkubanparahu. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pencarian macan tutul yang kabur dari kandang Lembang Park and Zoo (LPZ) akan difokuskan ke hutan Gunung Tangkubanparahu. Hal itu dilakukan menyusul menguatnya tanda-tanda keberadaan macan tutul di hutan tersebut.

"Ada bukti-bukti jejak yang ditelusuri oleh tim. Diduga kuat macan tutul mengarah ke hutan lindung di kaki Gunung Tangkubanparahu," kata Humas LPZ, Miftah Setiawan, saat dikonfirmasi, Kamis (4/9/2025).

Selain menelusuri jejak secara manual, petugas juga masih mengandalkan drone thermal untuk melacak keberadaan macan tutul.

"Tim yang siaga tetap ada. Pemantauan thermal drone tetap dilakukan di malam hari," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Pencarian Macan Tutul yang Lepas dari Lembang Park & Zoo: Ada Jejak ke Hutan Tangkubanparahu

Meski begitu, opsi untuk menghentikan upaya pencarian tengah dipertimbangkan oleh tim. Namun, petugas akan memastikan bahwa macan tutul dalam kondisi aman di hutan lindung.

"Menurut keterangan dari Forum Macan Tutul Jawa (Formata), area hutan Gunung Burangrang, Tangkubanparahu, hingga Bukit Tunggul merupakan kantong-kantong habitat macan tutul," ujarnya.

Miftah menegaskan, berdasarkan hasil observasi tanda-tanda yang ditemukan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Formata, macan tutul dinilai dalam kondisi prima.

"Dengan cepatnya pergerakan, diperkirakan macan tutul dalam kondisi sehat," ucap dia.

Miftah mengimbau masyarakat tidak panik dengan keberadaan macan tutul. Sifat alamiah macan tutul adalah menghindari manusia dan keramaian.

"Sebagai bentuk ikhtiar kami dalam menjaga ketenangan dan keamanan warga sekitar, kami akan menyebar flyer yang berisi edukasi. Bahwa, macan tutul tidak akan menyerang manusia, cenderung menghindari konflik dengan manusia. Bahkan untuk melintasi area yang menurut dia asing, dan bukan habitatnya, dia akan mencari jalan-jalan atau akses yang tersembunyi, akan lebih suka bersembunyi di semak-semak, jika dirinya merasa terancam," ucap dia.

Baca juga: Hari ke-7 Pencarian Macan Tutul yang Kabur, Umpan Belum Dimakan: Tim Sisir Luar Lembang Park and Zoo

Sebelumnya, macan tutul yang memiliki nama ilmiah Panthera pardus itu lepas pada Kamis (28/8/2025).

Satwa liar itu kabur dengan menjebol atap kandang. Petugas gabungan langsung dikerahkan untuk melakukan misi pencarian.

Macan tutul yang kabur dari kandang merupakan hewan yang sempat bikin heboh karena masuk ke Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.

Setelah diamankan, macan tutul jenis kelamin jantan itu kemudian dititipkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) ke Lembang Park and Zoo. Hewan tersebut tiba di Lembang Pard and Zoo pada Selasa (26/8/2025).

Di Lembang Park and Zoo, hewan tersebut dijadwalkan menjalani observasi kesehatan sebelum dilepasliarkan di kawasan Gunung Ciremai. (*) 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved