Uniknya Parfum Raga Nusantara, Dari Varian Borneo Hingga Java Moonlight yang Maskulin dan Elegan

Terinspirasi dari cerita budaya menghasilkan wangi parfum unik dari varian Borneo dan Java Moonlight

putri puspita n
PARFUM - Ownerr Raga Nusantara, Arizal saat memperlihatkan parfum racikannya di ajang Pasar Kreatif Bandung di 23 Paskal Kota Bandung, Selasa (26/8/2025). Parfum yang terinspirasi dari cerita budaya ini antara ada aroma varian Borneo yang maskulin dan Java Moonlight yang elegan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Industri parfum belakangan ini kian berkembang pesat. Tren penggunaan parfum tak lagi sekadar kebutuhan gaya hidup, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan diri. 

Derasnya arus produk parfum impor dan dupe dari merek ternama, hadir sebuah brand lokal asal Bandung, Raga Nusantara yang berdiri pada 2024.

Parfum adalah campuran minyak esensial (dari bahan alami atau sintetik), senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut (umumnya alkohol) yang digunakan untuk memberikan aroma wangi pada tubuh, objek, atau ruangan.

Pemilik Raga Nusantara, Arizal mengatakan usaha ini ia jalani bersama temannya.

“Kami memiliki visi yang sama, memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui aroma. Kami punya satu cita-cita, ingin ngeharumin Nusantara. Lewat aroma yang kami buat, kami ingin Nusantara lebih bercahaya,” ungkap Arizal saat ditemui di Pasar Kreatif Bandung di 23 Paskal, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Kisah Inspiratif Pemuda di Balik Project 1945, Hadirkan Parfum Cita Rasa Nusantara

Visi itu terangkum dalam moto mereka, Harum Raga Cahaya Nusantara.  

Arizal menjelaskan filosofi tersebut menggambarkan keyakinan bahwa dari keharuman yang lahir lewat raga, dapat terpancar cahaya yang mengangkat budaya bangsa.

Meski baru berusia setahun lebih, Raga Nusantara telah menghadirkan tiga varian parfum yang terinspirasi dari budaya dan kearifan lokal. 

Masing-masing varian bukan sekadar racikan aroma, melainkan narasi tentang identitas daerah.

“Varian Borneo llahir dari kisah tentang suku Dayak, yang dikenal dengan ketangguhan dan keberanian. Kami ingin menampilkan aroma yang identik dengan pria tangguh,” kata Arizal. 

Oleh karena itu, Borneo dihadirkan dengan aroma tembakau (tobacco) yang kuat, memberikan kesan maskulin dan berkarakter.

Lalu ada Java Moonlight dimana Pulau Jawa menjadi pusat kehidupan Nusantara menginspirasi lahirnya varian ini. 

“Aromanya dibuat elegan, berkesan hangat, dan memikat,” kata dia.

Baca juga: Perpaduan Musik dan Aroma, Penyanyi Raisa Luncurkan Parfum Ambivert

Selain itu ada juga varian yang terinspirasi dari masyarakat Baduy yang terkenal dengan kemurnian hidupnya, parfum ini menawarkan aroma yang lembut dan natural. 

“Perpaduan lavender dan bergamot dipilih untuk menghadirkan kesan murni, sederhana, namun menenangkan, sesuai dengan nilai kehidupan masyarakat Baduy,” ujarnya.

Tidak seperti banyak brand parfum lokal lain yang memilih jalur aman dengan membuat “dupe” dari parfum-parfum internasional, Raga Nusantara mengambil langkah berbeda. 

Semua parfum yang diproduksi adalah hasil racikan sendiri, dengan formula yang orisinal.

Pilihan ini membuat perjalanan mereka tidak mudah. 

“Kalau parfum dupe memang penjualannya cepat karena orang sudah kenal aromanya. Tapi kami tidak mau sekadar ikut pasar, kami ingin membentuk pasar kami sendiri,” kata Arizal.

Meski menghadapi tantangan dalam penetrasi pasar, Arizal yakin konsistensi pada keunikan produk akan membuat Raga Nusantara mendapat tempat di hati konsumen.

 “Kami percaya, orang-orang yang mencari pengalaman berbeda akan menghargai aroma otentik Nusantara,” tambahnya.

Saat ini, pemasaran Raga Nusantara lebih banyak dilakukan secara online. 

Namun, bagi masyarakat Bandung yang penasaran ingin mencoba langsung, mereka tetap bisa datang ke kantor yang berlokasi di daerah Binong.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved