Kapolda Jabar Ajak Warga Lapor Jika Ada Kasus TPPO: Gak Usah Formal, Lisan Saja Cukup

Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, mempersilakan warga untuk lapor ke polisi jika ada kasus TPPO.

|
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
LAPOR TPPO- Foto arsip Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan. Kapolda mempersilakan warga untuk lapor ke polisi jika ada kasus TPPO. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, menanggapi kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO yang tengah ramai di Kabupaten Bandung menimpa seorang remaja asal Dayeuhkolot bernama Rizki Nur Fadhilah (18) dan kini berada di Kamboja.

"Kami (Polda Jabar) membuka diri jika ada dugaan atau ada peristiwa yang merupakan tindak pidana perdagangan orang,"

"Silakan untuk mengadu ke kami. Tak usah formal-formal, lisan saja cukup, dan kami akan respon aduan itu. Kami juga mempunyai lembaga-lembaga lain kan di Jabar ini tentunya akan merespon semua keluhan atau dugaan," katanya di Mapolda Jabar, Selasa (18/11/2025).

Kasus Rizki mencuat setelah sang nenek, Imas Siti Rohanah (52) mengunggah permintaan pertolongan kepada pemerintah setempat untuk segera memulangkan cucunya itu.

Baca juga: CCTV Bongkar Penyebab Kecelakaan Cipali KM 72, Bus Agra Mas Diduga Pemicu

Rizki memiliki hobi bermain sepakbola sejak kecil. Dia bercita-cita menjadi seorang pemain sepakbola di klub profesional.

Namun sayangnya, perjalanannya untuk menjadi pemain sepak bola profesional harus mengalami kendala. 

Dia diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan justru berakhir bekerja paksa di negara Kamboja.

"Jadi awalnya Rizki tahu seleksi itu dari media sosial Facebook, lalu ada orang yang mengaku sebagai manajemen itu. Katanya, mau seleksi masuk PSMS Medan dan untuk gabung SSB Sparta FC di Medan," ujar neneknya.

Imas mengatakan, cucu kesayangannya itu sering bermain sepak bola sebagai penjaga gawang. Dia diketahui ikut salahsatu sekolah sepakbola lokal di Kabupaten Bandung dan sempat berlatih di Diklat Persib.

"Dia dulunya ikut SSB Hasebah. Pernah juga di Persib Junior atau Diklat Persib. Mungkin dia mudah diiming-imingi ikut seleksi. Tapi SSB-nya, katanya tidak tahu kalau dia pergi ke Medan. Baru tahu setelah viral," katanya.

Baca juga: Pemotor di Sukabumi Tewas Terlindas Truk Tronton, Diduga Gegara Rem Mendadak

Dalam kehidupan sehari-hari, Rizki merupakan sosok yang periang dan sangat aktif bersosialisasi. Selain aktif bermain sepak bola, dia juga sering membantu keluarganya berjualan coklat.

"Dia tidak manja, tapi mungkin karena ibunya di Hongkong dan ayahnya bekerja, dia banyak menghabiskan waktu bersama pamannya. Pamannya punya usaha cokelat, jadi dia sering bantu-bantu di sana. Selain itu, dia latihan bola. Sehari-harinya seperti anak-anak lain," ucapnya.

Di sisi lain, neneknya mengungkapakan keluarga sangat khawatir dengan kondisi Riski. Dia berharap kepada pemerintah daerah atau pihak-pihak terkait bisa memberikan respon yang cepat untuk memulangkan sang cucu dari Kamboja.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved