Ciamis Kota Kecil Terbersih di ASEAN: Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Panutan Nasional
Dengan dukungan masyarakat yang semakin solid, Kabupaten Ciamis pun kian optimistis mampu mempertahankan predikatnya sebagai teladan nasional.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Mereka mengunjungi Depo TPST Pasar Ciamis serta Bank Sampah Induk Ciamis, dua fasilitas yang menjadi contoh penerapan sistem pengelolaan sampah partisipatif.
Agenda kemudian berlanjut menuju TPAS Ciminyak di Kecamatan Cisaga dan TPAS Sindangrasa di Kecamatan Banjaranyar untuk melihat langsung operasional pengelolaan sampah yang menjadi model kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam mendorong penerapan sistem pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Dengan dukungan masyarakat yang semakin solid, Kabupaten Ciamis pun kian optimistis mampu mempertahankan predikatnya sebagai teladan nasional dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkarakter gotong royong.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Ciamis berhasil mengukir torehan prestasi yang membanggakan di panggung internasional.
Kali ini, daerah yang dikenal dengan julukan Tatar Galuh tersebut berhasil menyabet penghargaan The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award serta 5th Certificates of Recognition (CoR) 2025 untuk kategori Clean Land for Small Cities.
Momentum bersejarah ini diumumkan dalam pertemuan 18th ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME) yang digelar pada 2–3 September 2025 di Langkawi, Malaysia.
Pada forum bergengsi ini, penghargaan diserahkan secara langsung kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis, Giyatno, yang hadir mewakili Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Penghargaan ASEAN ESC & CoR 2025 pada kategori Clean Land diberikan secara khusus kepada kota-kota kecil dengan populasi antara 20.000 hingga 750.000 jiwa.
Kriteria penilaiannya menitikberatkan pada keunggulan dalam pemeliharaan kebersihan lahan serta inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.
Ciamis sukses menorehkan nama sebagai salah satu kota kecil terbaik se-Asia Tenggara berkat penerapan kebijakan lingkungan yang konsisten, kreatif, dan melibatkan masyarakat secara aktif.
Ajang penghargaan ini sendiri digelar setiap empat tahun sekali berbarengan dengan forum AMME, menjadikannya simbol pengakuan tertinggi di tingkat ASEAN bagi kota-kota yang berhasil menciptakan kawasan bersih, hijau, serta nyaman untuk ditinggali.
Seusai menerima trofi, Giyatno menegaskan bahwa pencapaian ini lahir dari kerja sama lintas pihak dan upaya kolektif seluruh lapisan masyarakat.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa pengelolaan lingkungan yang sukses dimulai dari kebiasaan baik dan kolaborasi semua pihak,” ujarnya dilansir kompas.com.
Pujian juga datang dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kabupaten Ciamis dalam membangun kota inklusif dan berkelanjutan, terutama dalam aspek kebersihan lahan yang kini menjadi perhatian global.
Pria Lansia Diamuk Massa di Tasikmalaya, Diduga Lakukan Asusila pada Sesama Kakek-kakek |
![]() |
---|
Bayi Sehat Ditinggalkan di Panawangan Ciamis, Polisi Buru Orang Tua yang Tega Membuang |
![]() |
---|
Bakal Dapat Bantuan Rp 200 Juta, Tiap RW di Bandung Kerja Keras Ciptakan KBS |
![]() |
---|
Lagi-lagi MBG! 10 Siswa SD di Kawali Ciamis Dilarikan ke Puskesmas, Dinkes Amankan Sampel Makanan |
![]() |
---|
Curhatan Murid SD Korban Keracunan MBG di Ciamis: Pudingnya Bau, Kacang Ijonya Aneh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.