Prabowo Batal Hadir di Karawang untuk Lepas Kendaraan Ekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Presiden Prabowo Subianto tidak jadi hadir ke Karawang, Jawa Barat. Semula, Prabowo akan melakukan pelepasan unit kendaraan ekspor Toyota.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
PELEPASAN KENDARAAN EKSPOR - Pelepasan unit kendaraan ekspor yang dilakukan di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1, KIIC Lot, kamis (9/10/2025). Kegiatan ini rencananya dihadiri Presiden Prabowo Subianto. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Presiden Prabowo Subianto tidak jadi hadir ke Karawang, Jawa Barat. Semula, Prabowo akan melakukan pelepasan unit kendaraan ekspor yang dilakukan di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1, KIIC Lot.

Menurut informasi yang beredar di kalangan wartawan, kegagalan Prabowo ke Karawang karena menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Negara.

Sedangkan acara di Karawang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; dan Presiden Toyota Motor Corporation (TMC), Koji Sato.

Toyota mengekspor 3 juta unit kendaraan yang dibuat di Indonesia dalam kurun waktu 38 tahun.

Airlangga mengapresiasi pencapaian monumental TMMIN yang berhasil mencatatkan ekspor akumulatif 3 juta unit kendaraan. Prestasi ini, yang dimulai dengan ekspor perdana ke Brunei Darussalam pada 1987 dan kini menjangkau 100 negara, dianggap sebagai bukti nyata daya saing industri Indonesia di kancah global.

Baca juga: Lokasi Pembunuhan Dina yang Tewas Mengambang di Citarum Karawang, Daerah Sepi, Jauh dari Tetangga

"Secara makro, Indonesia aman, sehingga Toyota masih bisa berinvestasi untuk 50 tahun ke depan," kata Airlangga.

Ia membandingkan rasio utang Indonesia yang hanya 38 persen dengan Jepang (di atas 200 persen) dan Amerika Serikat (di atas 100 persen).

Airlangga memaparkan sejumlah indikator kunci yang menunjukkan ketahanan ekonomi. Menurutnya pertumbuhan ekonomi masih tumbuh di atas 5 persen.

Sementara inflasi masih terjaga rendah di kisaran 2,5 persen hingga 2,6 persen. Neraca perdagangan positif selama 64 bulan berturut-turut.

Baca juga: TAMPANG Heryanto Pembunuh Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Klari Karawang, Sempat Perkosa Korban

Airlangga juga menyoroti peran vital sektor otomotif terhadap perekonomian nasional. Kontribusi industri otomotif beserta ekosistemnya dari komponen, leasing, diler, bengkel mencapai 6 persen dari PDB Indonesia.

"Indonesia memproduksi sekitar 1,2 juta kendaraan, termasuk untuk ekspor. Tahun lalu, ekspor otomotif kita mencapai 6 miliar dolar AS," ujarnya.

Ia menambahkan, ekosistem rantai pasok dalam negeri melibatkan 540 supplier tier 2 dan 240 supplier tier 1, dengan total tenaga kerja di ekosistem mencapai 360 ribu orang. Kontribusi pajak dari Toyota Motor dan Toyota Astra juga signifikan, mencapai Rp 23 triliun per tahun. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved