Pasar Seni ITB 2025 Bakal Hadir Lagi dengan Skala Lebih Besar, Catat Waktunya
Institut Teknologi Bandung (ITB) bakal kembali menggelar pasar seni ITB 2025 dengan format baru dan lebih inklusif serta berskala besar.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) bakal kembali menggelar pasar seni ITB 2025 dengan format baru dan lebih inklusif serta berskala besar.
Hal itu diungkap Wakil Rektor bidang komunikasi, kemitraan, kealumnian, dan administrasi ITB, A Rikrik Kusmara.
Dia menyampaikan pasar seni ITB 2025 tidak lagi sebatas acara mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), melainkan perayaan seni yang diinisiasi oleh seluruh sivitas akademika ITB.
"Kalau dahulu acaranya hanya di FSRD dan identik dengan mahasiswa, sekarang kami scale up menjadi acara ITB, bahkan berskala nasional. Transformasi ini penting karena industri kreatif Indonesia berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu pilar ekonomi,” ujarnya, kemarin.
Lebih lanjut, Rikrik menyebut pasar seni tahun ini mengusung tema setakat lekat. Pasar Seni ITB 2025 menekankan keberagaman praktek seni lintas disiplin, komunitas, dan generasi.
Baca juga: Rute Angkot Feeder Metro Jabar Trans di Kota Bandung, Gratis sampai 8 Oktober 2025, Cek Caranya
Sejumlah pameran LIGA KMSR ITB yang menghadirkan nama-nama seniman besar dan kolektif, di antaranya Entri Soemantri, Tisna Sanjaya, Wiyoga Muhardanto, Isa Perkasa, Ajiba Haq, Nia Gautama, Renitta Karuna, Tactic Plastic, Studio Pancaroba, hingga Arsya Ardiansyah.
Tahun ini Pasar Seni ITB pun menghadirkan 257 tenant seni, kuliner, dan kreatif, lima foodtruck, serta berbagai fasilitas interaktif mulai peta navigasi digital, hingga area interaksi komunitas.
Rikrik menekankan transformasi Pasar Seni ini juga bertujuan menciptakan multiplier effect bagi Kota Bandung.
"Kalau kami lihat di Yogyakarta dengan Art Jog atau di Jakarta dengan Art Jakarta, festival seni memberikan dampak besar bagi kota penyelenggara, mulai hotel, restoran, hingga transaksi ekonomi. Bandung pun harus bisa merasakan dampak positif itu lewat Pasar Seni ITB,” katanya.
Rikrik berharap Pasar Seni dapat berkembang menjadi festival bertaraf internasional, lantaran festival seni selalu menjadi indikator kota yang bahagia.
"Dengan Pasar Seni ITB 2025, kami ingin menunjukkan bahwa Bandung mampu menjadi pusat festival seni berskala nasional, bahkan internasional,” ujarnya.
Ketua Umum Pasar Seni ITB 2025, Zusfa Roihan menyebut festival ini bukan sekadar selebrasi seni rupa, tetapi juga momentum kebersamaan.
"Pasar Seni bukan sekadar perayaan seni rupa, tetapi momentum lintas batas yang menyatukan seniman, masyarakat, dan berbagai sektor untuk bergerak bersama. Kami berharap pesan ini bisa sampai lebih luas lagi,” ujarnya.
Dekan FSRD ITB, Kahfiati Kahdar menekankan pentingnya kesinambungan tradisi Pasar Seni yang telah menjadi ikon budaya Bandung sejak puluhan tahun lalu.
Pasar Seni ITB 2025 dijadwalkan berlangsung pada 18-19 Oktober 2025 di kawasan ITB Kampus Ganesha, menghadirkan ribuan pengunjung, ratusan tenant, serta rangkaian acara seni yang dirancang inklusif dan berkelanjutan.(*)
Adi Citra Ganesa hingga Lelang Karya, Inovasi Baru Pasar Seni ITB 2025, Catat Tanggalnya! |
![]() |
---|
Uniknya Humaville, IP Lokal yang Angkat Karakter Tanaman Pangan Indonesia |
![]() |
---|
"Saling Senggol" Ajang Seru Mahasiswa dan Alumni FSRD Menjelang Pasar Seni ITB 2025 |
![]() |
---|
Vakum Lebih dari Satu Dekade, Pasar Seni ITB Akan Segera Hadir Tahun Ini |
![]() |
---|
Bey Machmudin Minta Para Calon Rektor ITB Hadirkan Konsep Pembangunan di Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.