Komisi IX DPR RI Desak BGN Prioritaskan Mutu dan Keamanan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Komisi IX DPR RI bersama pihak-pihak terkait akan terus mengawasi pelaksanaan program MBG.

DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI, H. Asep Romy Romaya 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dorongan kuat datang dari Anggota Komisi IX DPR RI, H. Asep Romy Romaya, yang menekankan agar Badan Gizi Nasional (BGN) segera menyusun standar pengawasan ketat dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, langkah ini mutlak diperlukan untuk menekan potensi terjadinya kasus keracunan makanan sekaligus memastikan perlindungan penuh bagi anak-anak penerima manfaat program tersebut.

Romy menegaskan bahwa pengawasan BGN harus menitikberatkan pada beberapa elemen krusial, dengan salah satu poin utama adalah peningkatan standar keamanan pangan.

"Setiap penyedia makanan, baik itu dapur umum maupun vendor, harus mematuhi standar keamanan pangan yang ketat," ujar Romy, Rabu, 24 September 2025.

Selain itu, ia mendorong agar sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) diterapkan sebagai syarat penting untuk menjaga kualitas serta keamanan setiap sajian makanan.

Tak hanya sampai di situ, Romy juga menyoroti pentingnya pelaksanaan audit menyeluruh terhadap rantai pasok. Menurutnya, proses ini harus dilakukan sejak pemilihan bahan baku, cara pengolahan, hingga tahap distribusi agar seluruh alurnya tetap higienis dan bebas risiko.

"Lalu transparansi publik dan akuntabilitas, BGN didorong untuk mempublikasikan laporan secara transparan," jelasnya.

"Selain itu, perlu ada proses penegakan akuntabilitas yang jelas dan responsif terhadap setiap keluhan atau aduan dari masyarakat," sambungnya.

Ia menambahkan, Komisi IX DPR RI bersama pihak-pihak terkait akan terus mengawasi pelaksanaan program MBG. Bagi Romy, tujuan utama bukan hanya mengejar kuantitas, tetapi juga memastikan mutu serta keamanan makanan yang tersaji untuk anak-anak.

Pengawasan ini, lanjutnya, diharapkan bisa menekan risiko kasus keracunan sekaligus menjamin setiap anak memperoleh asupan gizi yang optimal.

"Intinya, jangan membeli bahan baku untuk makan bergizi yang sudah mau kadaluwara, jangan demi keuntungan melakukan segala cara," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved