Dedi Mulyadi Beri 2 Opsi ke Warga Terdampak Penutupan Tambang, Bantuan atau Kerja di Pemprov Jabar
Dedi Mulyadi menawarkan opsi bantuan Rp2-3 juta per bulan atau bekerja di Pemprov Jabar bergaji UMK untuk para karyawan terdampak penutupan tambang.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyiapkan pilihan kepada warga terdampak penutupan tambang di Kabupaten Bogor, bantuan dana atau bekerja di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa ia memahami kondisi para warga terdampak penutupan tambang di wilayah Kabupaten Bogor yang kini kehilangan pemasukan.
Sebagai informasi, Dedi Mulyadi sebelumnya menutup aktivitas usaha pertambangan sejak akhir September 2025 untuk membenahi jalan di sekitar Parung Panjang yang selama ini menjadi jalur distribusi hasil tambang.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh aspirasi warga yang terdampak penutupan tambang di wilayah Cigudeg, Rumpin, dan sekitarnya, saya tidak bisa menyebutkannya satu per satu," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya, Sabtu (11/10/2025).
"Saya paham anda marah karena pekerjaannya ditutup. Saya melakukan penutupan (tambang) itu demi kepentingan masyarakat yang lebih banyak," sambung dia.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menerangkan aspirasi tersebut sedang dalam pembahasan oleh pihaknya di Pemprov Jabar, meskipun seharusnya perusahaan ikut bertanggung jawab.
"Seluruh kegelisahan itu kami sudah mempertimbangkannya, walaupun perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap para pegawainya yang diakibatkan oleh aktivitas produksi," tutur Dedi Mulyadi.
"Seharusnya seperti itu, kalau kalangan pabrik itu yang terjadi. Tetapi, saya mengabaikan lah tanggung jawab perusahaan, saya enggak ada masalah," lanjutnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Danantara Bakal Biayai Pembangunan PLTSa di Jawa Barat: Enggak Usah Pusing Lagi
Mantan Bupati Purwakarta itu menjelaskan bahwa ia akan fokus terhadap warga terdampak penutupan tambang, khususnya para pekerja yang selama ini mencari nafkah dari sektor tersebut.
"Ini ada warga saya yang terdampak karena penutupan tambang sehingga kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan, dan kehilangan penghidupan," kata dia.
Saat ini, kata Dedi Mulyadi, Pemprov Jabar sedang menggodok dua opsi yang nantinya akan ditawarkan kepada warga terdampak penutupan tambang.
"Opsi pertama adalah memberikan bantuan selama penutupan, Rp2-3 juta per bulan, per karyawan atau per kepala keluarga," beber Dedi Mulyadi.
"Skemanya lagi kami buatkan, sehingga kebutuhan berasnya, anak sekolahnya tetap terpenuhi," imbuhnya.
Kemudian, opsi berikutnya adalah menawarkan pekerjaan di berbagai perangkat daerah lingkungan Pemprov Jabar.
"Satu, menyiapkan menjadi petugas kebersihan di dinas PU (Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang) Provinsi Jawa Barat karena kami memerlukan tenaga kebersihan jalan," jelas Dedi Mulyadi.
"Misalnya, jalan sepanjang Parung Panjang, nanti tenaga kebersihannya akan kami rekrut dari karyawan yang terdampak penutupan tambang dengan gaji UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)," tambahnya.
Berikutnya, Dedi Mulyadi juga menjelaskan para karyawan yang terdampak bisa bekerja sebagai tenaga sopir di sektor sektor pekerjaan umum (PU), Sumber Daya Air (PSDA).
"Kami membeli mobil truk saat ini dalam jumlah yang banyak," ujar Dedi Mulyadi.
Pilihan berikutnya yang ditawarkan Dedi Mulyadi adalah menjadi operator alat berat dan tenaga pemadam kebakaran.
"Kami hari ini membeli alat berat dalam jumlah yang banyak untuk sektor PU dan PSDA," ucap Dedi Mulyadi.
"Berikutnya juga dilatih jadi tenaga pemadam kebakaran, karena kami hari ini membutuhkan tenaga-tenaga yang disebar di berbagai wilayah di Jawa Barat," jelas dia.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa opsi-opsi itu akan dimatangkan dalam kurun waktu seminggu.
"Untuk itu, mohon sabar dalam seminggu ini kami akan segera bergerak untuk melakukan realisasi terhadap apa yang menjadi kebutuhan," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi Kena Tipu Pria yang Ngaku Jadi Korban Truk Tambang di Parungpanjang Bogor
Menutup pernyataannya, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa ia tidak masalah warganya marah terhadap kebijakan yang ia buat.
"Boleh ngambek terus, saya enggak apa-apa. Dibenci, dimarahi oleh warga, saya enggak ada masalah, yang penting saya berguna bagi kepentingan orang banyak," tutup dia.
Baca artikel Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Dedi Mulyadi Sebut Danantara Bakal Biayai Pembangunan PLTSa di Jawa Barat: Enggak Usah Pusing Lagi |
![]() |
---|
Sampah di Bandung Kembali Menumpuk, Farhan Berkantor di Tiap Kelurahan Pantau Pengelolaannya |
![]() |
---|
Kisah Dedi Buruh Serabutan di Bogor Tinggal di Gubuk dari Barang Bekas, Harus Ngungsi saat Hujan |
![]() |
---|
Gubernur Dedi Mulyadi Kena Tipu Pria yang Ngaku Jadi Korban Truk Tambang di Parungpanjang Bogor |
![]() |
---|
MQ Iswara Usul Perda Khusus Kawasan Strategis di Jabar, Apresiasi Ketegasan KDM Benahi Tata Ruang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.