Waled Cirebon Tetap Diterjang Banjir walau Sudah Ada Normalisasi 2,7 KM, BBWS Bongkar Akarnya

Ketinggian air di permukiman mencapai 40–70 sentimeter, bahkan hampir setinggi paha orang dewasa di sejumlah titik.

Perangkat Desa Gunung Sari, Nanang Hendriana menyebut, banjir kali ini murni akibat luapan dari hulu.

“Ini sebenarnya banjir kiriman dari wilayah Kuningan, Pak. Hujan di sana sangat deras,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Menurut Nanang, air mulai masuk permukiman sekitar pukul 18.00–19.00 WIB.

Informasi tentang naiknya ketinggian Bendungan Ambit membuat warga semakin khawatir.

“Dari Ambit ada info bendungan naik. Ternyata iya, banjir juga. Ketinggiannya 90 cm,” ucapnya.

Sebanyak 590 rumah terdampak.

Dua lokasi pengungsian sempat dibuka, sebelum akhirnya warga kembali pulang pada Kamis pagi untuk mulai membersihkan lumpur.

“Ini sudah rutinan. Tiap tahun, tiap musim hujan pasti Gunung Sari banjir,” katanya.

Pemerintah desa, ujarnya, sudah berkali-kali meminta penanggulangan serius dari pemerintah daerah maupun pusat.

BPBD Kabupaten Cirebon mencatat 1.164 rumah di dua desa terdampak banjir Waled kali ini.

Total warga terdampak mencapai 3.724 jiwa, dengan 29 orang di antaranya sempat mengungsi.

“Banjir terjadi karena Sungai Ciberes meluap akibat curah hujan tinggi, sedimentasi, serta penyempitan aliran pada anak sungainya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Cirebon, Ikin Asikin.

Banjir ini juga melumpuhkan empat sarana pendidikan. SDN 1 Gunung Sari terpaksa meliburkan siswa karena enam ruang kelas terendam.

“Iya, ini sementara sudah dibersihkan kelas yang kemasukan air."