Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Kawasan Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon kini mulai terasa berbeda bagi sebagian peziarah.
Setelah beredarnya video viral tentang dugaan pemaksaan sedekah oleh oknum petugas penjaga kotak amal, aparat gabungan dari Polres Cirebon Kota, Satpol PP, TNI, dan unsur Forkopimcam bergerak cepat melakukan penertiban.
Hasilnya pun mulai dirasakan langsung oleh para peziarah.
Siti, seorang peziarah asal Surabaya yang mengaku kerap datang ke makam tersebut, menyambut positif perubahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Saya sering ke sini (ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon)."
"Tanggapannya ke sini mah bagus. Ya sebelumnya memang ada yang minta-minta, tapi kok hari ini gak ada, sepi,” ujarnya, saat ditemui Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Ashanty Tutup 15 Toko Kue LuMiere, 200 Karyawannya Kini Terdampak: Bukannya Nggak Laku
Ia pun mengungkap pengalamannya di masa lalu, saat sempat merasa risih karena banyaknya orang yang memaksa meminta sedekah di jalur utama menuju area makam.
“Iya dulu mah banyak yang maksa (disuruh sedekah), banyak yang berhentiin. Kalau dipatok nominal mah gak ada, cuma dipaksa buat sedekah aja,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Hari, peziarah asal Surabaya, Jawa Timur.
Ia menilai langkah penertiban yang dilakukan petugas sudah tepat untuk menjaga kenyamanan pengunjung.
“Ya dulu-dulu pernah ke sini, ada (yang maksa minta). Pernah ngerasain (dipaksa sedekah). Gak semua orang sih, cuma ada saja beberapa,” jelas Hari.
Penertiban di kawasan makam ini dilakukan menyusul ramainya video berdurasi 1 menit 16 detik yang memperlihatkan seorang peziarah dipaksa untuk bersedekah oleh petugas kotak amal.
Rekaman itu memicu reaksi negatif warganet, hingga akhirnya jajaran Forkopimda mengambil tindakan.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, memimpin langsung operasi penertiban pada Selasa (5/8/2025).