Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada ribuan anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sebanyak 99.313 keluarga masuk dalam daftar sasaran program ini berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Nasrudin, lokasi pembangunan Sekolah Rakyat sudah disiapkan di Blok Nanggerang, Kelurahan Simpeureun, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Baca juga: Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur Massal, Gus Ipul Sebut karena Penempatan
Lahan yang tersedia seluas 6,73 hektare dan merupakan milik Pemerintah Daerah, sehingga tidak ada persoalan status atau peruntukannya.
“Lahan sudah clear, berupa tegalan, bukan sawah atau kawasan lindung. Sudah siap digunakan,” kata Nasrudin, Selasa (5/8/2025).
Pembangunan gedung sekolah masih menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sekolah Rakyat dirancang sebagai pusat pendidikan berbasis asrama dengan fasilitas ruang belajar dan tempat tinggal bagi siswa.
Sembari menunggu keputusan pusat, Pemkab Majalengka mempertimbangkan memulai program rintisan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Abdul Halim. Lokasi tersebut telah memiliki asrama dan ruang belajar yang memadai.
Data Dinas Sosial menyebutkan bahwa kategori desil I mencakup 47.959 keluarga dengan 135.771 jiwa, sedangkan desil II mencakup 51.354 keluarga dengan 154.460 jiwa.
Baca juga: Kemerdekaan ke-80: PLN Kawal Peluncuran Sekolah Rakyat, Wujudkan Generasi Merdeka dari Kemiskinan
Mereka termasuk rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah dan akan diprioritaskan untuk menerima manfaat pendidikan.
Pemilihan calon siswa akan didasarkan pada data usia sekolah dari keluarga penerima manfaat. Program ini diharapkan menjadi solusi untuk mengangkat derajat ekonomi masyarakat melalui jalur pendidikan.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar fasilitas pendidikan, tapi harapan bagi generasi miskin agar masa depan mereka berubah,” ujar Nasrudin.