Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Fenomena bendera One Piece yang ramai di media sosial menjelang HUT ke 80 RI masih menjadi perbincangan. Terlebih, bendera dari film anime itu beberapa kali muncul dalam aksi unjuk rasa, seperti demonstrasi sopir truk ODOL beberapa waktu lalu.
Polda Jabar belum melakukan penindakan atas pengibaran bendera ini.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan bendera One Piece ini sedang didata.
"Jika memang nanti ada perintah untuk penertiban tentang pengibaran bendera bajak laut itu, maka kami akan tindak," ujar Hendra saat dikonformasi terkait fenomena ini, Minggu (3/8/2025).
Baca juga: 6 Fakta Ajib Persib vs Sydney, Momen Langka Przybek Nganggur dan Duo Hehanusa, Tamu Kena Mental
Sebelumnya, sejumlah ketua BEM kampus yang ada di Bandung pun turut bersuara.
Demisioner Unpas, Winsen Agung Prasetya, mengaku sejauh ini belum mendapatkan informasi terkait pergerakan di Unpas.
Namun, dia menilai fenomena yang tengah ramai, yakni pengibaran bendera One Piece ini berkaitan erat dengan keresahan masyarakat atas berbagai persoalan bangsa hari ini yang kompleks.
"Masyarakat hari ini gelisah dengan keadaan bangsa saat ini mungkin dengan adanya aksi simbolik dengan pengibaran bendera One Piece dan bisa jadi peringatan pemerintah tentang keadaan dengan bertepatan bulan kemerdekaan mengingat sejarah yang terus berulang di setiap tahun,"
"Aksi ini mungkin bisa sekaligus menyuarakan harapan masyarakat," katanya saat dihubungi, Kamis (31/7/2025).
Hal senada diungkap Presiden BEM UM Bandung, Muhammad Tazakka Ahsan. Menurutnya, UM Bandung tak ikut-ikutan dengan fenomena yang tengah ramai itu menjelang HUT ke 80 RI.
Baca juga: 2 Sosok Asing Ini Paling Disorot Bobotoh Setelah Persib Bandung Bungkam Tim Elite Australia
"Kami (UM Bandung) enggak ikutan. Soal fenomena ini sih kami melihatnya sebagai bentuk kekecewaan dari rakyat dalam menyambut HUT RI yang seharusnya hari ulang tahun menjadi ajang dalam mempersembahkan hal-hal baik pada rakyat. Namun, justru pemerintah semakin jauh dari asas demokrasi yang ada," katanya.
Simbol One Piece menjadi representasi hari ini rakyat berani dan memberontak pada penguasa yang sewenang-wenang, bukan tentang tidak nasionalis.
"Saya berpikir, jika para pejabat nasionalis, tak akan pernah sekali pun membiarkan rakyat sampai hari ini menderita dan sengsara," katanya.
Selanjutnya, Presiden BEM Unisba, Kamal Rahmatullah, mengatakan Unisba tak mengikuti fenomena ini. Kamal melihat di medsos memang sangat ramai dan banyak yang menyuarakan sekaligus mengajak untuk mengibarkan bendera One Piece yang sebenarnya bisa diartikan salahsatu bentuk protes simbolik dari masyarakat pascaseruan Prabowo Subianto untuk mengibarkan bendera merah putih menjelang HUT ke 80 RI.