Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Atap bangunan sekolah di SD Negeri 3 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ambruk pada Selasa (29/7/2025) dini hari.
Peristiwa ini diduga akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk termakan usia dan diperparah cuaca ekstrem.
Guru Kelas 6 SDN 3 Kalipucang, Amelia Winanda, menyampaikan, atap bangunan diketahui mulai mau ambruk saat hari pertama masuk sekolah pada semester baru yang bersamaan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Penyebabnya karena kondisi kayu atap sudah tua dan keropos, juga karena faktor cuaca. Satu ruangan kelas ambruk total, sedangkan dua ruangan lain kondisi atapnya sudah mulai berjatuhan," ujar Amelia kepada sejumlah wartawan di SD Negeri 3 Kalipucang, Selasa (29/7/2025) siang.
Baca juga: Tiga Ruang Kelas Madrasah Diniyah Nurul Hikmah di Sukabumi Ambruk, Murid Terancam Tak Bisa Belajar
Kini, total ada tiga ruangan kelas yang tidak bisa digunakan. Satu ruangan yang ambruk sebelumnya masih sempat dipakai untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Namun, saat hendak digunakan kembali pada awal semester, kondisi atap sudah terlihat nyaris roboh. Kejadian ambruknya atap diperkirakan terjadi pada malam hari.
"Kami baru tahu pagi-pagi saat anak-anak datang ke sekolah, dan melihat atap kelas dua sudah ambruk," katanya.
Karena tiga ruangan tidak bisa dipakai, kegiatan belajar sementara dialihkan ke ruang kelas lain yang masih aman.
Saat ini, dua rombongan belajar (Rombel) terpaksa digabung dalam satu ruangan. Seperti, kelas 2 dan kelas 3 digabung, begitu juga kelas 5 dan kelas 6.
"Jadi, dalam satu ruangan ada dua guru dan dua kelas yang harus berbagi tempat dan waktu," ucap Amelia.
Kini, pihak sekolah pun telah melaporkan kejadian ini dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.
Baca juga: Gedung SDN Maulana Yusuf Subang Ambruk, Sistem KBM Akan Dilakukan dengan Cara Berbeda
"Alhamdulillah, dinas sudah merespons dengan baik dan datang ke sekolah. Kami sangat harap bantuan bisa segera turun agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan kembali secara normal dan kondusif," ujarnya. *