Berita Viral

Dulu Dicibir Tak Mungkin Masuk UI, Iqbal Anak Kuli Bangunan Kini Lolos Kedokteran, Tangis Ortu Pecah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOLOS UI - Kisah anak kuli bangunan, Iqbal, lolos masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), viral di media social.

TRIBUNJABAR.ID - Kisah anak kuli bangunan lolos masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), viral di media social.

Anak kuli bangunan itu adalah Iqbal Rasyid Achmad yang lolos UI melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT 2025.

Kisah Iqbal ramai menjadi perbincangan setelah diunggah oleh akun Instagram Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus influencer Pendidikan, Imam Santoso, Selasa (17/6/2025).

Imam Santoso mengunggah video saat dirinya dan tim berkunjung ke rumah Iqbal yang berada di Bengkulu.

Bahkan, Iqbal langsung didatangi oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI, Profesor Dwiana Ocviyanti.

"Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof. Ovy @dwiana_ocviyanti jemput Iqbal calon mahasiswa kedokteran UI ke Bengkulu," tulis Imam Santoso, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (18/6/2025).

Iqbal merupakan siswa MAN INsan Cendekia Bengkulu.

Ia masuk sekolah tersebut melalui jalur prestasi dan mendapatkan beasiswa.

Sebagai informasi, MAN Insan Cendekia sendiri adalah sekolah setara SMA yang dikelola Kemenag (Kementerian Agama), terkenal dengan seleksinya yang ketat dan hanya menjaring siswa berprestasi akademik dan non-akademik.

Baca juga: Kisah Nauli Anak Penjual Pakaian Bekas Lolos ITB, Rektor Nangis Sesenggukan Datangi Rumahnya

Saat dikunjungi Wadek Fakultas Kedokteran UI, ayah Iqbal, Agus Hermanto menangis.

Ia bercerita sempat dicibir berani menyekolahkan anaknya ke kedokteran.

"Sempat dicibir orang gak mungkin bisa nguliahin anaknya ke kedokteran," lanjut Imam.

Sambil mengusap air mata, Agus mengenang ucapan orang-orang yang pernah mencibirnya.

"Kok kerja kaya gitu masukin anak ke kedokteran," katanya menirukan dengan suara pelan, menahan perasaan.

Ovy, panggilan sang profesor, memberikan sejumlah barang kepada Iqbal seperti jaket kuning, hingga kaos.

"Iqbal sampai dapat apresiasi dari @paragoncorp. Sejak SMA Iqbal dapat bimbingan persiapan UTBK dari program @rumahamalsalman," lanjut Imam. 

Selain itu, Iqbal pun mendapatkan uang tunai dan laptop untuk bekal awal ke Universitas Indonesia dari Paragon.

Banyak Meraih Prestasi

Iqbal dibesarkan dalam lingkunan penuh keterbatasan. Ayahnya, Agus Hermanto bekerja sebagai kuli bangunan, sementara ibunya, Suhaima, adalah ibu rumah tangga.

Meski penuh dengan keterbatasan, ia tidak pernah kehilangan semangat untuk meraih cita-citanya sebagai dokter.

Iqbal sejak masuk SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, aktif mengikuti berbagai perlombaan. Seperti cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits. 

Ia pun sukses mengoleksi berbagai prestasi dari tingkat kota hingga nasional. 

Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Ogah Patungan Subsidi Transjabodetabek, Singgung Nasib Desa Terpencil di Jabar

Ia kemudian mewakili Provinsi Bengkulu dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang kini dikenal sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan berhasil meraih medali perunggu di bidang IPA. 

Prestasi Iqbal tak berhenti di jenjang SMP. Memasuki bangku SMA, ia semakin giat mengembangkan kemampuannya di bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia.

Berbagai kompetisi tingkat provinsi kerap dimenangkannya, hingga akhirnya kembali terpilih mewakili Bengkulu di ajang nasional, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang digelar di Ternate, Maluku Utara.

Semangat belajar Iqbal tidak pernah padam. Menjelang akhir masa sekolah, ia mulai memfokuskan diri untuk menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) demi masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Sejak awal semester kelas 12, ia mulai mencicil materi UTBK, aktif mengikuti tryout, membentuk kelompok belajar, dan turut dalam program bimbingan intensif yang difasilitasi oleh madrasah.

Saat libur sekolah, ia memilih menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu, belajar dari pagi hingga sore. Malam harinya, ia dan teman-temannya bergantian belajar bersama di rumah masing-masing. Rutinitas ini dijalaninya hampir setiap hari, semua demi satu tujuan: lolos ke Kedokteran UI.

Kerja keras itu pun membuahkan hasil. Meski sempat gagal melalui jalur SNBP, Iqbal akhirnya berhasil diterima lewat jalur SNBT di Fakultas Kedokteran UI.

Ia menyebutkan bahwa konsistensi dan semangat belajar menjadi kunci keberhasilannya.

"Yang penting bukan hanya rajin belajar, tapi juga menjaga kondisi mental agar tidak burnout. Cari lingkungan belajar yang nyaman dan terus evaluasi diri," ujarnya, dilansir dari laman Kemenag.

Baca juga: Sosok Devit Anak Kuli Angkut yang Diterima ITB, Warga Patungan Biaya Merantau, Kini Dijemput Rektor

Mencari Beasiswa

Setelah berhasil masuk Kedokteran UI, ia tengah mencari beasiswa untuk membiayai kuliahnya.

Ia memahami biaya Pendidikan dan hidup di Jakarta yang tinggi menjadi tantangan tersendiri.

“Saya tidak ingin membebani orangtua. Harapan saya bisa menjalani kuliah dengan lancar dan membanggakan mereka,” kata Iqbal. 

Sang ayah, Agus Hermanto, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukurnya. 

"Saya siap berkorban apa pun demi anak saya. Meski penghasilan saya pas-pasan, saya percaya anak saya akan berhasil dengan ketekunannya dan pertolongan Allah," tutur Agus.

Sementara itu, dikutip dari Instagram @dwiana_ocviyanti, Iqbal akan mendapatkan pembebasan biaya pendidikan. 

"Iqbal ini baru awal perjalanan untuk mewujudkan cita-citamu menjadi dokter.  Tetap lah bekerja keras dan menjaga kejujuran. Insya Allah cita-citamu akan terkabul! Selamat datang di FKUI," tulis sang wakil dekan itu, Selasa.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews

 

Berita Terkini