Berita Viral

Viral Railfans Naik Kereta Api Tanpa Tiket Diciduk di Cirebon, PP Jakarta-Yogyakarta, Diblaclist KAI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kereta Api Indonesia---ilustrasi cerita seorang penggemar kereta api atau yang biasa disebut railfans yang menumpang tanpa tiket menjadi sorotan hangat di media sosial.

"Sebelumnya, penumpang ini menggunakan kereta Cikuray dan Kahuripan dari Jakarta ke Stasiun Lempuyangan," ungkap Krisbi, Kamis (26/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Adapun, modus operandi yang dilakukan GGR adalah dengan membeli tiket melalui aplikasi Traveloka.

Kendati demikian, GGR hanya mengambil tangkapan layar pemesanan tanpa melakukan pembayaran.

"Saat di stasiun, penumpang tersebut menunggu dalam keadaan ramai dan mepet waktu keberangkatan KA agar bisa masuk tanpa mencetak tiket," jelasnya.

Akibat perbuatannya, GGR dikenakan sanksi blacklist selama 180 hari. 

"Penumpang diturunkan di Stasiun Pasar Senen untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Ia akan diblacklist selama 180 hari," pungkas Krisbiyantoro.

Kejadian Sebelumnya

Baca juga: Viral Dugaan Pungli Tempat Makan Bergizi Gratis di Sekolah Yogyakarta, Ortu Diminta Bayar Rp60 Ribu

Sebelumnya, upaya penipuan penumpang kereta api ini juga baru saja terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Berbeda dengan GGR yang mengelabui petugas dengan tangkapan layar pemesanan tiket, penumpang di Banyuwangi ini memalsukan data boarding pass penumpang lain.

Manajer Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa penumpang itu menggunaan tiket palsu saat boarding di salah satu stasiun keberangkatan di Banyuwangi pada Minggu (8/12/2024).

"Petugas di stasiun mendapati ada masyarakat yang coba menggunakan tiket palsu untuk naik kereta api, tetapi dapat dicegah dan terdeteksi pada saat boarding," kata Cahyo, Selasa (24/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Cahyo menerangkan, modus yang digunakan pelaku saat melaksanakan aksinya adalah memanfaatkan tangkapan layar dari e-boarding pass orang lain. 

Pelaku kemudian memanfaatkan aplikasi pengeditan untuk mengubah nama, identitas, dan tanggal sesuai yang diinginkan. 

Namun cara ini gagal karena saat melakukan boarding, identitas penumpang tidak sesuai.

"Pada saat QR code dipindai oleh alat boarding di stasiun, didapati identitas tidak sesuai dengan yang tertera pada tangkapan layar dari e-boarding pass tersebut," jelas dia. 

"Akhirnya calon penumpang tersebut ditolak atau tidak diizinkan naik kereta api," sambungnya.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo, Aditya Priyatna Darmawan, Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Berita Terkini