Calon Menteri Prabowo Gibran

Profil 7 Guru Besar yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Termasuk dari ITB hingga Unpad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Yassierli

TRIBUNJABAR.ID - Inilah profil tujuh guru besar yang sudah dipanggil oleh Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

Diketahui, mulai Senin (14/10/2024) hingga Selasa (15/1/2024) sore banyak pihak yang dipanggil Prabowo untuk ke kediamannya di Jalan Kartanegara. 

Pemanggilan sejumlah pihak tersebut untuk membahas siapa saja yang masuk dalam jajaran menteri, wakil menteri, dan posisi strategis lainnya.

Adapun ketujug guru besar yang dipanggil ini berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). 

Mereka menduduki posisi prestisius baik di kampus dan pemerintahan Indoensia.

Ada yang mantan menteri, mantan rektor, dan ada yang menjadi guru besar dari kampus luar negeri.

Baca juga: Daftar Lengkap 108 Tokoh yang Dipanggil Prabowo Subianto: Calon Menteri, Wamen, dan Kepala Badan

Kini, belum ada pengumuman resmi apakah calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto ini adalah para guru besar.

Rencananya nama-nama menteri dan wakil menteri akan diumumkan pada Senin (21/10/2024). Sehari setelah Prabowo-Gibran dilantik pada Minggu (20/10/2024). 

Berikut profil singkat 7 guru besar yang sudah dipanggil presiden terpilih 2024-2029.

Profil 7 guru besar yang dipanggil Presiden Prabowo

1. Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, setelah membuka acara Olympic Ahmad Dahlan VII di SOR Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (6/3/2024). (TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN)

Abdul Mu'ti saat ini menjadi sekretaris umum PP Muhammadiyah. 

Diketahui, ia sudah dua kali menjadi sekretaris umum.

Abdul merupakan seorang akademisi. Ia melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, pada tahun 1991. 

Sosok cendekiawan Islam Indonesia ini melanjutkan studi ke ke School of Education, Flinders University of South Australia pada tahun 1997, Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham tahun 2005.dan Kuliah di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah tahun 2008. 

Ia juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Pengukuhan guru besar ke-1.050 tersebut dilaksanakan pada 2 September 2020. 
Bahkan ia juga menjadi pengajar di sana. 

Diprediksi, ia menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). 

Baca juga: Datang Terakhir, Kepala BIN Budi Gunawan Ikut Pembekalan Calon Menteri Prabowo di Hambalang

2. Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Advokat Yusril Ihza Mahendra di kediaman Presiden Terpilih Periode 2024 - 2029 Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024). (gita irawan/tribunnews)

Dulunya, Yusril dua kali menjabat sebagai menteri dan satu kali menjabat sebagai sekretaris negara.

Pertama, sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan (1998-2005). 

Kedua, sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuaia (2001-2004). 

Kemudian menjadi sekretaris negara (2004-2007).

Dilansir dari laman UI, Yusril merupakan seorang advokat, akademisi di bidang tata negara, politikus dan tokoh intelektual Indonesia.

Ia juga merupakan alumni FH UI dan FIB UI di jurusan Filsafat untuk S2 dan S3. Ia juga pernah mengikuti program pascasarjana bidang Filsafat di University of the Punjab, Pakistan. 

Pada tahun 1998, Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Professor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia. 

Diprediksi, ia menjadi Menkopolhukam pada kabinet 2024-2029.

3. Prof. Dr. Fauzan, M.Pd

Prof. Fauzan (belakang) dan Stella Christie (depan), dua dari tujuh guru besar yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto. (DOK. UMM)

Fauzan merupakan mantan rektor dua periode di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Ia menamatkan studo S1 di UMM pada tahun 1988 dan S2 di Universitas Negeri Malang pada tahun 2005.

Pada 2018 lalu, ia meraih predikat Cumlaude dalam ujian terbuka Doktoral Program Studi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Di bawah kepemimpinannya, PTS UMM juga masuk dalam pemeringkatan kampus terbaik di dunia. Misalnya dalam versi Webometrics dan UniRank.

Baca juga: Sosok Taufik Hidayat Legenda Bulu Tangkis Asal Bandung Disebut Masuk Kabinet Prabowo, Ini Tugasnya

4. Prof Stella Christie Ph.D 

Profesor dari Tsinghua University, Stella Christie mendatangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). ((KOMPAS.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh))

Stella Christie adalah akademisi sekaligus Guru Besar di salah satu kampus luar negeri, Tsinghua University, China. 

Ia adalah peraih gelar sarjana di Harvard University dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor, 2004. 

Ia mendapat gelar pascasarjana dan doktoralnya di Northwestern University pada 2010. 

Dilansir dari laman brain.tsinghua.edu.cn. Stella merupakan Ketua Riset, Laboratorium Otak, dan Kecerdasan Tsinghua. 

Selain itu, Stella juga merupakan Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua. 

Ia adalah guru besar dengan Jabatan Tetap di Universitas Tsinghua sejak 2018 hingga sekarang. 

Sebelum menjadi guru besar di China, ia juga pernah menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat, dari 2012-2018.

5. Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro

Profesor Satryo telah menjadi anggota AIPI sejak tahun 2008, dirinya menjadi keanggotaan Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering. 

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI pada masa bakti 2013-2018.

Satryo S. Brodjonegoro berhasil merail gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985. 

Kemudian, beliau bergabung di Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Sebagai ilmuwan, beliau memiliki tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi, dilansir dari laman AIPI. 

Ia pernah menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007. 

Profesor Satryo aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB. 

Dilansir dari laman ITB, ia juga pernah menjadi dosen Fakultas Teknologi Industri. Ia adalah Guru Besar Emeritus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Prof. Satryo adalah salah satu putra dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-15 dan Mantan menteri ESDM, sekaligus mantan Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. R. M. Soemantri Brodjonegoro.

6. Prof. Atip Latipulhayat, S.H., M.H., Ph.D.

Atip Latipulhayat, saat ditemui Tribun Jabar, di Gedung Sri Soemantri Fakultas Hukum Unpad, Jalan Imam Bonjol No 21 Dipati Ukur, Senin (15/4/2019). (tribunjabar/hilda rubiah)

Dilansir dari laman Unpad, Atip Latipulhayat merupakan guru besar bidang hukum internasional pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Prof. Atip lahir di Tasikmalaya, 28 Juli 1964. Lulus dari Fakultas Hukum Unpad (S.H.) tahun 1990 dengan spesialisasi hukum internasional. 

Prof. Atip menyelesaikan pendidikan Magister Hukum (LL.M.) di Monash University, Australia, tahun 2000. 
Memperoleh gelar Doktor (Ph.D.) bidang ilmu hukum juga dari Monash University, Australia, tahun 2007. 

Atip mendapatkan pendidikan tambahan dari The Hague Academy of International Law, Belanda, The United Nations, Geneva Office, dan The International Ocean Institute, India. 

Prof. Atip berkarya sebagai Dosen Fakultas Hukum Unpad sejak 1993. 

Ia juga pernah menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia, Ketua Center for Air and Space Law Studies (ICASL) Fakultas Hukum Unpad, Anggota The Hague Working Group of Space Resource Activities, Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran. 

7. Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D 

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Yassierli

Profil satu guru besar yang ikut dipanggil Prabowo adalah Yassierli. 

Ia adalah Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia. 

Mengutip laman resmi itb.ac.id, Yassierli adalah seorang Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang memiliki spesialisasi dalam bidang ergonomi, rekayasa kerja, dan keselamatan kerja. 

Yassierli memulai pendidikan tingginya di ITB dan menyelesaikan studi S1 Teknik Industri pada tahun 1997. 

Kemudian melanjutkan S2 jurusan Teknik dan Manajemen Industri di ITB dan lulus pada tahun 2000. 

Yassierli kemudian lanjut kuliah S3 di Virginia Tech, Amerika Serikat, dan berhasil meraih gelar Ph.D. dalam bidang Industrial and Systems Engineering. 

Yassierli diprediksi menjadi calon Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).  

Itulah profil singkat tujuh guru besar PTN dan PTS yang sudah dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto. 

Mengenai posisi siapa saja yang pasti menjabat sebagai menteri atau wakil menteri, akan diumumkan pada Senin, (21/10/2024) mendatang.

(Tribunjabar.id/Salma) (Kompas.com/Sandra Desi)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Berita Terkini