Setelah satu tahun, ia lulus dengan pangkat sersan.
Ia bertugas selama satu tahun di Istanbul, dan kemudian ditugaskan di Jandarma Gücü di Ankara, klub olahraga Gendarmerie Turki.
Pada tahun 2001, ia mulai menekuni olahraga menembak. Sejak saat itu, Dikec berkompetisi di tim nasional militer dan juga di tim nasional Turkiye.
Ia adalah seorang lulusan Physical Education and Sports Gazi University di Ankara.
Sepanjang kariernya menjadi penembak, Yusuf Dikec telah mengoleksi berbagai medali.
Medali tertingginya yaitu perak di Olimpiade Paris 2024.
Ia juga adalah peraih medali emas untuk ISSF World Championships pada 2014 di Granada, untuk nomor 25m c-f pistol dan 25m std pistol.
Baca juga: Pebulutangkis Indonesia Berguguran di Olimpiade Paris 2024, Kabid Binpres PBSI Sentil Ginting
Alasan Yusuf Dikec Tak Pakai Alat Bantu
Dikec mengungkapkan alasan sebenarnya mengapa ia memilih untuk tidak menggunakan perlengkapan yang umum tersebut.
"Saya tidak pernah membutuhkan perlengkapan itu," kata pria berusia 51 tahun itu, seperti dikutip dari Dailymail.
"Saya petembak alami. Itulah sebabnya saya tidak menggunakan banyak aksesori," tuturnya.
Ini merupakan Olimpiade kelima secara beruntun untuk Yusuf Dikec setelah Bejing 2008, London 2012, Rio 2016, dan Tokyo 2020.
Dari partisipasinya di empat Olimpiade sebelumnya, Dikec tak berhasil mempersembahkan medali.
Dikec masih berharap bisa tampil di Olimpiade Los Angeles 2028 dan meraih medali emas.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral