Ara pun berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri atas kesempatan yang diberikan selama ini. Ia juga memohon maaf kepada kolega-koleganya di PDIP karena harus mengundurkan diri. Ara meminta maaf jika ada kekurangan selama di PDIP.
Ara mengaku keputusannya keluar PDIP sudah final. Dia juga telah bertemu Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan itu. "Hari ini, saya mohon maaf karena saya tidak bisa lagi ada di PDI Perjuangan karena saya punya keyakinan dan percaya dengan Pak Jokowi," kata dia.
Seiring keputusan mundur itu, Ara juga menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP miliknya kepada Wakil Sekjen PDIP Utut Adianto.
"Saya ucapkan terima kasih ke Bu Mega. Sudah izinkan saya berbakti kepada PDIP. Dan saya berdiskusi dengan keluarga terdekat. Saya memutuskan pamit dari PDIP hari ini," kata anak pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Sabam Sirait itu.
"Izinkanlah dengan keterbatasan saya. Saya pamit. Semoga PDIP dapat kader yang lebih baik, loyal, profesional dan lebih berkualitas dibanding saya. Saya mohon pamit. Merdeka," kata ujarnya.
Ara adalah anak dari Sekretaris Jenderal pertama PDI Sabam Sirait. Dia berkarier di PDIP sejak 1999A. Jika bapaknya adalah salah satu pendiri PDI, maka Ara merupakan pendiri organisasi sayap PDIP Taruna Merah Putih (TMP). Dia juga beberapa kali duduk di Senayan sebagai perwakilan PDIP.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani tak berbicara banyak mengenai keputusan hengkang Ara itu. Putri Megawati itu hanya mengucapkan terima kasih kepada mantan sejawatnya itu. "Terima kasih selama ini sudah bersama dengan PDIP," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1).
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menghargai sikap Ara itu. "Lebih gentle seperti itu," kata Djarot.
Ia pun tak mempermasalahkan bila pilihan politik yang berbeda dengan PDIP menjadi alasan Ara keluar dari partai. Djarot menegaskan keluarnya Ara justru akan membuat seluruh kader PDIP menjadi solid dan semangat.
Di sisi lain pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meminta mundurnya Ara dari PDIP tidak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo. Mundurnya Ara, ujarnya, adalah sikap pribadi yang tidak ada hubungannya dengan Jokowi.
"Apapun sikap politik yang diambil Bang Ara itu adalah sikap pribadi, sikap yang bersangkutan. Jadi jangan dihubung-hubungkan dengan presiden," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Selasa, (16/1/2024).
Ari enggan menjawab saat ditanya apakah Ara bertemu Presiden Jokowi terlebih dahulu sebelum mundur dari PDIP. Termasuk mengenai beredarnya foto pertemuan Ara dengan Presiden Jokowi sebelum memutuskan mundur. Ari mengatakan terkait itu sebaiknya ditanya kepada Ara. "Ya tanya bang Ara aja. Itu kan difotonya bang Ara," katanya.
Hubungan antara Presiden Jokowi dengan PDIP, kata Ari, sampai saat ini baik baik saja.
"Nggak ada masalah," katanya. Termasuk kata Ari, status keanggotaan Presiden Jokowi di PDIP.
Menurutnya, status keanggotaan Jokowi di PDIP hingga saat ini tidak berubah. "Ya sampai saat ini belum ada apa-apa kan? Tetap. Tidak ada apapun dari presiden, pernyataan dari presiden, maupun dari PDIP. Jadi baik-baik saja lah," katanya.